Ā Ā Sudah berapa kali aku selalu bersikeras untuk tetap begini; apa-apa harus serba enak. Sekehendakku, kalau ada yang coba-coba mengatur; harus begini, begitu. Segera akan diabaikan---seabai-abainya.
Ā Ā Dikira semua akan baik-baik saja, setelah semuanya membelaku, orang-orang terdekat. Ternyata, kini malah jiwa ini yang hancur lebur. Seperti hilang tak tentu arah. Dikira sikap keras kepala akan membuatnya semakin tergila-gila, ternyata tidak! Yang ada adalah muak semuak-muaknya!
Ā Ā Herannya mengapa diri ini tak mampu memperhitungkan segalanya dengan akurat. Padahal dulu selalu bisa membuatnya kembali sambil mengemis ampun walau kesalahan mutlak seutuhnya sebab perbuatan keji tangan sendiri.
Ā Ā Hah, biar semua orang tahu saja, atas apa diamku dan kalian akan paham. Kalau tak paham, bukan urusan! Dipikir-pikir setelah berjalannya waktu, seonggok daging ini sangat menyebalkan sekali! Sudah tak cantik, malah ganjen---gatal---banyak gaya---banyak gengsi---keras kepala! Aku benci diriku! Makanya aku pakai cadar terus.
Ā Ā Sesungguhnya aku sudah amat sangat hancur lebur! Paling pelarianku hanya nonton YouTube-nya Nihongo Mantapu, Raffi Ahmad, Baim Wong, Fadhil Jaidi, dan yang lain-lain.
Ā Ā Tetap, walaupun aku sudah sadar aku ini salah, keliru, aku tetap tak akan pernah mau mengakui kesalahanku! Dan akan tetap selalu begini sampai mati! Pokoknya selain aku salah.
Ā Ā Berantakan!
Apa lagi yang bisa diperbuat, selain, sudahlah sekalian rusak saja. Maka, aku pun akan tetap berganjen-ganjen ria---walaupun pakai cadar---atau simbol baik apapun yang melekat pada pribadi ini.
Ā Ā .
Ā Ā Cls, Senin 201123, 05.23, halub
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H