Ā Ā Berteriak tentang banyak hal. Membising di mana pun. Penerapan jauh dari punggung api. Berkoar-koar seolah hebat, penemu, mengklaim si paling jitu. Ternyata tindakan bising telah menjadi inspirasi yang---sebatas narasi emosi yang---sangat sekejap, kemudian hilang ditelan waktu yang terus menggulung apapun.
Ā Ā Menjadi inspirasi,
Bukan sekedar narasi,
Ā Ā Yang panas sesuai kondisi,
Lalu lenyap bersama,
Ā Ā Kebengalan yang selalu dibalut alasan rasional.
Apalah yang mau dibanggakan,
Ā Ā Memang setiap siapapun,
Pasti punya aib,
Ā Ā Namun makanan kesukaan yang,
Banyak diminati oleh beberapa kalangan,
Ā Ā Adalah daging saudara sendiri.
Sulitnya bukan main,
Ā Ā Seolah yang satu telah menjadi inspirasi,
Untuk berbuat seperti itu.
Ā Ā Gelombang bahaya yang melumat,
Banyak hal, tanpa disadari, tidak mau sadar, sengaja tak sadar.
Ā Ā Benar-benar telah menjadi inspirasi,
Untuk tetap berkelanjutan dalam memakan, daging saudara sendiri.
Ā Ā Tak tampak oleh mata,
Namun catatan terus mencatat.
Ā Ā Memilih memperbaiki, jalan terjal, penuh kebencian, hujatan, cacian, juga tak menutup kemungkinan pemakanan daging.
Ā Ā Zaman tak berubah, hanya pernak-pernik baru, yang beragam, sangat bermacam-macam.
Ā Ā Sedikit banyak merenggut makna sejati dari "menjadi inspirasi".
Ā Ā Bila,
Terbengkalai,
Ā Ā Pada,
Suatu,
Ā Ā Yang,
Sederhana,
Ā Ā Lagi,
Fundamental.
Ā Ā Maka, apa mungkin, apa mungkin?
Dengan yang lebih jauh lagi rumit,
Ā Ā Akan kuat menghadang, lebur bersama, bersinergi?
Ā Ā Pula khayalan yang berpindah-pindah, berubah-ubah sesuai keadaan.
Ā Ā Yang pergi,
Bisa saja tak datang lagi.
Ā Ā Terlalu menganggap 'tak mengapa' pada pemakluman yang sebenarnya pasti menemui penghujung---dan akhir dari menganggap biasa lagi tak mengapa.
Ā Ā .
Ā Ā Cls, Sabtu 11 Maret 2023, 11:40, halub
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H