Mohon tunggu...
halubĀ©
halubĀ© Mohon Tunggu... Mahasiswa - Puisi, Cermin, Cerpen, dan Refleksi.

Pencarian dan keyakinan, berteman dekat, sampai kapan pun, selalu ada hal-hal yang membanggakan bagi setiap yang yakin

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kelelahan Berlebih

25 Februari 2023   06:56 Diperbarui: 25 Februari 2023   07:07 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: owner it's camera

Ā  Ā Kembang kempis,
Tambal bocor,
Muka banyak,
Berekspresi sesuka hati,
Sesuai ambisi.
Ā  Ā Urusan sakit hati,
Salah bicara,
Asal bicara,
Menganggap paling dalam pada,
Banyak hal, terutama bekerja.
Ā  Ā Lalu, menuduh selainnya tidak bekerja.
Padahal porsi masing-masing berbeda.
Iri selalu subur di hati beberapa orang.
Merasa paling lelah,
Mengklaim bayaran tak sebanding peluh.
Ā  Ā Selalu ada bahan,
Untuk banyak bicara, apa saja,
Yang 'pondasinya' diri sendiri merasa paling capek,
Paling layak diberikan banyak hal.
Menikam dengan sebilah luka,
Tetap terasa hingga ke mana mana.
Ā  Ā Menutup di satu sisi,
Membuka di sisi lain.
Seringnya kebalikannya,
Sesuai seberapa porsi kebutuhannya.
Tak akan pernah merasa telah sangat keliru.
Ā  Ā Sebilah sajam beracun,
Yang dibawa ke mana kaki melangkah,
Ke mana jiwa menenggelamkan diri,
Pada kubangan pembunuh hati nurani.
Menyoal 'kemanusiaan?' sangat jauh amat tak penting.
Ā  Ā Lumbung padi yang terbajak. Mengatasnamakan kelelahan berlebih.
Pelimpahan yang---terlalu banyak.
Mestinya melihatlah dengan MATA!
Bukan dengan 'keirian' apa lagi 'KEBEGOAN!'
Ā  Ā Siapa yang hari-harinya terpenjara?
Tak banyak bisa berbuat apa-apa,
Lalu divonis macam-macam, terserah sesuai kadar OTAK!
Bau badan itu bukti otentiknya.
Penggambaran terjelas dari busuknya sumber terdalam itu tergambarkan.
Ā  Ā Berkilah lagi dan lagi, teruslah selagi belum mati. Kan tiba saatnya yang culas, iri sampai ke ubun-ubun meregang dengan sahara putus asa yang---tak akan pernah ada obatnya!
Ā  Ā Tak akan lama, semuanya berlalu. Semuanya pasti berakhir dengan kebiasaan yang telah menjadi pilihan masing-masing.
Ā  Ā .
Ā  Ā Cileungsi, Sabtu 25 Feb 2023, 6:45, halub

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun