Sumber gambar: jepret pakai hp
Mula-mula kalau baru menjejaki suatu tempat, bersikap se---sopan mungkin. Seolah segan berlagak, meski di daerah asal gelagat asli tetaplah asli. Ini hanya tentang sedang di tempat orang, maka menyesuaikanlah untuk kepentingan, sekaligus karcis pemulus penerimaan.
Biasa, memang biasalah demikian. Layaknya awal mula yang baru, bersikaplah lemah lembut, penuh etika, yeah meskipun 98% kepalsuan yang hanya sedikit dipertahankan dan---kelak akan segera dipertontonkan semaksimal mungkin.
Bengal dibalut keelokan perilaku yang penuh paksaan, basi. Memonyongkan bibir dalam banyolan yang tak---pernah lucu, adanya hanya kekesalan. Manyun tak jelas mendeskripsikan keengganan yang begitu sangat.
Bertingkah seolah pro, nyatanya jauh. Jangankan pro, pro dalam ketiduran yang membanggakan. Leburan semangat yang begitu meluap, ingin melahap siapapun yang baginya berseberangan dari pola pikirnya.
Merinci setiap detail apapun yang dibenci, menyambung lidah dengan segenap kebencian yang sangat---meradang, tumpah sudah benci ditambah benci dan terus dikalikan, hingga menjadi bilangan yang---melumat apapun yang tampak menjengkelkan.
Urusan tentang pendatang baru atau bukan penduduk asli, bukan lagi urusan, kalau memang seseorang sudah berwatak tekak semulanya, cepat sudah dirinya akan menampakkan itu.
Meski begitu kawan, carilah 70 alasan untuk tetap memaafkan, sebab siapapun pasti sangat mau dimaafkan segala kesalahannya. Namun, kerakusan dan kesalahan yang berulang, harus ada teknik penanganan khusus, agar menjadi kejutan yang bersifat khusus lagi menyenangkan.
*
Cileungsi, 6 Feb 2023, 7:33, halub