Beberapa kritikus berpendapat bahwa tindakan filantropi tidak selalu berkelanjutan. Mereka mengatakan bahwa perusahaan harus lebih berfokus pada praktik bisnis yang berkelanjutan dan memperbaiki dampak sosial dan lingkungan mereka secara langsung daripada hanya memberikan dana.
Ketika perusahaan terlibat dalam tindakan filantropi, terdapat potensi konflik kepentingan. Misalnya, apakah perusahaan memilih proyek yang benar-benar membantu masyarakat atau hanya untuk kepentingan PR? Hal ini dapat memicu ketidakpercayaan dari masyarakat.
Meskipun terdapat kritik terhadap tindakan filantropi sebagai bentuk CSR, penting untuk diingat bahwa filantropi bisa memiliki dampak positif jika dilakukan dengan integritas dan komitmen jangka panjang. Perusahaan yang menerapkan CSR secara holistik, yang mencakup perubahan praktik bisnis mereka untuk menjadi lebih bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan, seringkali dapat mengatasi banyak dari kritik tersebut. Itu berarti tindakan filantropi harus dipandang sebagai komponen dari upaya yang lebih besar untuk mencapai dampak positif yang nyata dalam masyarakat dan lingkungan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H