DIBALIK DIAMNYA SEORANG MURID
Dalm proses mengajar baik di tingkat SMP dan SMA di haruskan atau di wjib kan menguasai materi atau bahan yang akan di gunakan untuk mengajar siswa. Penguasaan materi sangatlah penting mengingat siswa yang saat ini aktif dalam belajar. Dan seperti yang kita ketahui atau yang kita temuisebagian besar dari guru kurang menguasai materi, ini di sebutkanoleh salah seorang guru tempat saya melakukan obserpasi menyatakan bahwa.“Tidak adanya laptop atu pada saat akan mengajar mati lampu dan jika tidak adanya LKS mereka tidak bsa mengajar ”. Seharusnya guru tanpa salah satu panduan di atas mereka bisa mengajr siswa. Ini di buktikan bahwa guru tersebut kurang menguasai materi.
Begitu pula dengan guru pendidikan sosiologi, harus mampu menguasai materi yang akan di berikan kepada siswa. Guru sosiologi itu bukan hanya datang ke sekolah untuk memenuhi kewajibannya hanya mengajar atau hanya dating kepeda siswa untuk di duruh menghapal saja, apakah itu yang di sebut sebagai guru sosiologi yang menguasai materi yang hanya dating, duduk, melihat muidnya menghapal tentang materi yang di berikan.
Menurut saya bukan seperti itu guru yang menguasai materi, seharusnya guru sosiologi itu lebih tau dan mampu menguasai materi dan memahami murid-muridnya ,karena sesuai dengan jurusannya yaitu guru sosiologi yang mempelajari tentang masyarakat atau manusia dan masalah-masalah yang ada dan sekaligus bagi mana cara memecahkan masalah dari siswa tersebut. Tapi kebanyakan murid yang di ajar oleh guru sosiologi di SMAtersebut merasa jenuh dan bosan ketika di ajar oleh guru tersebut karena datang dan mendengarkan muridnya mengahapal.
Seperti kata salah seorang murid yang saya observasi yang di ajar oleh guru sosiologi di SMA tersebut mengatan “Ketika saya di ajr oleh guru sosiologi tersebut saya merasa ngantuk, bosan, saya merasa dia itu tidak bisa mengajar sosiologi, dia hanya datang membri hapalan dan mungkin dia tidak menguasai materi ketika dia mengajar kami,itu terbukti ketika beliau menerangkan,menjelaskan di depan kelas ketika pelajaran nya”. Itu pengakuan salah seoarang siwa yang sekolah di SMA tersebut.
Salah seorang guru sosiologi jga mengatakan “Kita tidak terlalu jauh mengajrkan murid-murid tentang pelajaran sosiologi, tapi sesui dengan tingkat pendidikan yang mereka tempuh”. Yang penting siswa itu bisa paham dengan materi, nyaman dalam belajar dan mau mengulang pelajaran tersebut.
Jadi penguasaan materi oleh guru sosiologi sangatlah penting, agar siswa atau murid yang akan kita ajar tidak meremehkan dan membicarakan kita pada saat kita menyampaikan materi. Guru sosiologi juga harus mampu mengajar walaupun tidak ada alat media seperti laptop, LKS dan LCD. Itulah pentingnya menguasai materi walaupun tidak ada alat bantu, tapi dengan pengetahuan yang kita miliki di samping itu kita juga menguasai materi.
Menurut salah satu guru sosiologi di SMA dalam penguasaan materi sangat lah baik, guru yang senior menguasai materi dengan penuh karena lamanya mengajar di sekolah tersebut sehingga bisa menguasai materi dan dapat memahami karakter siswa. Dan juga materi yang di sampaikan harus sesuai dengan kurikulum dan sesuai dengan kelas dan suddah terdaftar di RPP. Kemudian ada guru yang junior masih kurang penguasaan dan tidak bisa memberikan inti dari materi yang akan di sampaikan, oleh sebap itu yang membuat guru jika di tanya sama siswa kadang-kadang marah dan kadang cuek untuk menjawab itu. Selain mengusai materi guru juga harus banyak wawasan untuk materi dan memiliki banyak buku reprensi untuk menambah atu memperkuat materi. Selain itu guru sebelum menyampaikan materi guru juga harus mempersiapkan diri sebelum mengajar.
Kemudian guru yang junior kurang menguasai materi karena malu bertanya kepada guru yang lebih senior atau guru yang sudah lama mengajar di sekolah tersebut sehingga proses dalam mengajar bisa berjalan dengan lancar, karena bertanya kepada guru yang lebih senior itu penting utuk mengetahui kondisi siswa yang di ajar.
Jadi kita sebai guru sosiologi jangan memalukan almamater yang di pakai, maksudnya jangan memalukan kampusnya tetapi harus menjadi lulusan guru yang berguna bagi masyarakat bangsa, jangan hanya memakai almamater tapi dia tidak bisa berbuat bagi dirinya dan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H