Mohon tunggu...
Suhadi Sastrawijaya
Suhadi Sastrawijaya Mohon Tunggu... Penulis - Suhadi Sastrawijaya

Suhadi Sastrawijaya penulis berdarah Jawa- Sunda. Hobi membaca terutama buku-buku sastra dan sejarah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tuhan

20 Mei 2024   12:57 Diperbarui: 20 Mei 2024   13:01 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuhan
Karya: Suhadi Sastrawijaya

Aku musafir yang terlunta-lunta di luasnya gurun pasir
Didera dahaga di bawah matahari musim panas
Di mana air
Agar dahagaku berakhir
Tapi tak ada air yang membuat dahagaku berakhir
Karena Engkaulah pelepas dahaga itu

Aku pengembara yang kehilangan arah dalam gulita
Bintang dan rembulan menutup mata
Hanya keremangan kalbuku yang tampak samar-samar
Tak ada terang cahaya yang menyelamatkanku dari gulita
Karena Engkaulah terang itu

Baca juga: Ratapan Pungguk

Aku pengelana yang menggigil di bawah salju yang tercurah
Urat-uratku membeku
Kemana ku menghangatkan jiwa
Sungguh tak ada api yang menghangatkan
Karena engkaulah sumber api itu

Aku seorang pecinta
Cinta tulusku sering disia-siakan
Akhirnya aku sadar tak ada cinta sejati
Karena engkaulah cinta itu sendiri
Jika aku mencintai-Mu
Seluruh cinta akan tercurah padaku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun