Mohon tunggu...
Suhadi Sastrawijaya
Suhadi Sastrawijaya Mohon Tunggu... Penulis - Suhadi Sastrawijaya

Suhadi Sastrawijaya penulis berdarah Jawa- Sunda. Hobi membaca terutama buku-buku sastra dan sejarah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Palestina Tempat Berteduh Tiga Iman

7 Desember 2023   09:26 Diperbarui: 7 Desember 2023   09:37 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Palestina Tempat Berteduh Tiga Iman
Karya: Suhadi Sastrawijaya

Dear Palestina
Dahulu
Di bawah atapmu tiga umat bernaung
Dari dinginnya salju
Dan panasnya terik matahari

Sejarah itu seolah film yang diputar dan aku ikut berperan di dalamnya
Tampaklah Sophronius menyerahkan kunci Baitul Maqdis kepada amirul mukminin Sayyidina Umar Rodiallahuanhu
Sesaat setelah Sayyidina Umar membebaskan Yerusalem dari belenggu penjajahan Romawi
Suka cita menggema di seluruh Palestina
Tak ada lagi duka atau kezaliman-kezaliman durjana

Sejarah itu seolah tayangan film yang berputar di dalam kepalaku
Saat itu ketika senja merebahkan sang surya
Suara azan menggema di seluruh Palestina
Mengetuk setiap hati yang berserah diri kepada ilahi
Masjidil Aqso dipadati jemaat shalat
Nun di seberangnya
Dentingan lonceng di gereja makam kudus mengaminkan doa-doa malaikat tuhan
Sementara orang-orang Yahudi masih tertunduk khusuk dalam doanya dengan menghadap tembok ratapan
Sungguh sebuah pemandangan yang tidak akan pernah ditemukan di belahan bumi manapun

Kedamaian keamanan dan ketentraman
Senantiasa menyelimuti umat tiga agama
Gaza menjadi kota tempat lahirnya para ulama
Berjemur di pantainya satelah shalat duha adalah kenikmatan yang tiada tara
Ditemani suara debur ombak
Dan burung-burung laut yang menari bersama angin
Mentasbihkan keindahan alam keagungan Tuhan

Nun di timur sebelahnya Bethlehem ramai diziarahi umat Nasrani
Danau Galilea menjadi tempat ikan  air tawar berada
Sebagai sumber rezeki bagi orang-orang di sekitarnya
Anak-anak kecil bercanda ria di padang gembala
Atau merayakan panen bunga saat musim semi tiba
Sedangkan Tin dan zaitun memberikan hasil buah berlimpah

Palestina selalu begitu selama beratus ratus tahun lamanya
Keamanan ketentraman dan kedamaian senantiasa menjadi payung bagi umat tiga agama
Saat orang-orang yang takut kepada Allah menjadi pengurusnya

Tapi semua itu berubah ketika zionis durjana datang entah dari mana
Mereka mengatasnamakan agama Yahudi Menyingkirkan orang-orang Palestina
Nakhba menjadi hari malapetaka terbesar bagi Palestina
Saat 750 ribu orang Palestina dipaksa pergi meninggalkan rumahnya lalu setelah itu mereka tidak bisa kembali lagi
Kekejaman dan kezaliman terus berlangsung sampai 75 tahun

Pembunuhan, penculikan terjadi hampir setiap hari
Yang dilakukan oleh tangan-tangan zionis yang bengis
Tak ada rasa prikemanusiaan
Bahkan banyak rumah warga Palestina yang digusurnya
Lalu mereka dibiarkan terlantar

Masjidil Aqso
Masjid tersuci ketiga umat Islam tak bisa lagi diziarahi secara leluasa oleh orang-orang Palestina
Bahkan ketika orang-orang Palestina sedang shalat di sana
Mereka sering diusirnya
Dan ketika mereka melawan mereka dibunuhnya dengan senjata api

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun