Mohon tunggu...
Suhadi Sastrawijaya
Suhadi Sastrawijaya Mohon Tunggu... Penulis - Suhadi Sastrawijaya

Suhadi Sastrawijaya penulis berdarah Jawa- Sunda. Hobi membaca terutama buku-buku sastra dan sejarah

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Kau Cantik Bagaikan Rembulan Bukan kalimat Pujian! Kok Bisa?

28 September 2022   19:53 Diperbarui: 28 September 2022   20:21 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah teman-teman  memuji kecantikan pasangannya "Kau cantik bagaikan rembulan?" mungkin banyak yang sering memuji seperti itu, ya.  Bulan memang indah, apalagi saat memasuki purnama, pancaran sinar teduhnya yang menerangi malam begitu indah dan menghadirkan kekaguman  dalam hati.

 Namun pernahkah teman-teman berpikir jika memuji kecantikan pasangan dengan kalimat "kau cantik bagaikan rembulan"  bukanlah kalimat pujian? Hah, kok bisa? Ya bisa saja. Untuk itulah admin akan menjelaskan alasan mengapa memuji pasangan dengan kalimat "kau cantik bagaikan rembulan" bukanlah kalimat pujian.

Bulan memang indah memesona ketika terlihat dari bumi apalagi saat memasuki purnama.  Namun ternyata permukaan bulan itu  jauh lebih jelek daripada wajah berjerawat. Keindahan yang menipu, bukan?

Berdasarkan keterangan yang dirangkum dari laman ilmu geografi.com berikut ini adalah keterangan yang menjelaskan tentang kondisi bulan.

  • Di Bulan Tidak adanya kehidupan,karena syarat utama adanya kehidupan adalah adanya atmosfir dan udara yang cukup. Sedangkan di bulan tidak ada. Suhu pada permukaan Bulan dapat berubah dengan cepat, yaitu suhu pada bagian yang mendapat cahaya Matahari dapat mencapai 1100 C, sedangkan di bagian yang tidak mendapat cahaya matahari mencapai -173 C,
  • Permukaan bulan sangat kasar atau berlubang --  lubang itu merupakan cekungan-cekungan kawah yang terbentuk akibat tumbukan meteorit dengan permukaan bulan karena di bulan tak  ada lapisan atmosfer seperti di bumi yang berfungsi sebagai pelindung permukaan dari jatuhan meteorit. Permukaan bulan juga sebagian berupa gurun batuan gelap, selain itu di bulan terdapat Lembah, yang merupakan bentuk permukaan bulan yang cukup banyak. Sebagian lembah ini memiliki permukaan sempit, lembah ini ada yang bentuknya memanjang hingga 100. Km
  • Kawah merupakan salah satu bentuk permukaan bulan yang jumlahnya mencapai 40.000. Kawah ini kemungkinan berasal dari tumbukkan antara bulan dengan meteorit.
  • Di bulan Tidak adanya udara atau gas sehingga suara tidak dapat merambat di bulan.
  • Langit bulan terlihat hitam.

Nah, begitu teman-teman, alasan  mengapa kalimat "Kau cantik bagaikan rembulan" sebenarnya bukanlah kalimat pujian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun