Mohon tunggu...
Suhadi Sastrawijaya
Suhadi Sastrawijaya Mohon Tunggu... Penulis - Suhadi Sastrawijaya

Suhadi Sastrawijaya penulis berdarah Jawa- Sunda. Hobi membaca terutama buku-buku sastra dan sejarah

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Banyak Korban Rakyat Sipil di Gaza, Sebenarnya Israel Perang dengan Siapa?

24 Mei 2021   11:59 Diperbarui: 24 Mei 2021   12:35 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perang Israel-Palestina selama 11 hari telah menimbulkan korban jiwa baik di pihak Palestina maupun pihak Israel. Walaupun memang  korban lebih  banyak diderita Palestina, tapi korban jiwa dan kerugian materi di pihak Israel juga tidak sedikit. Selama perang aktivitas perekonomian Israel terganggu, dengan dihentikannya operasional penerbangan sipil dan aktivitas sipil lainnya sebagai kondisi darurat nasional.  

Namun yang disesalkan banyak orang termasuk para aktivis kemanusiaan, mengapa peperangan ini banyak korban jiwa yang berjatuhan di pihak rakyat sipil? Bukankah jika sengaja menyerang rakyat sipil adalah sebuah pelanggaran dan termasuk kejahatan perang?

Sedikitnya 232 warga Palestina termasuk 65 anak-anak, terbunuh akibat serangan udara Israel di jalur Gaza, Palestina.  Demikian seperti yang diberitakan kompas.com 21/05/21.

Atas keprihatinan banyaknya korban jiwa dari rakyat sipil, maka masyarakat dunia menyerukan untuk segera menghentikan peperangan itu dan segera disepakati gencatan senjata. Akhirnya perundingan gencatan senjata dilakukan  antara pejuang  Palestina dan pihak militer Israel yang difasilitasi oleh Mesir. Kabinet Israel menyetujui gencatan senjata dengan pejuang  Palestina.

Namun yang masih menjadi pertanyaan adalah mengapa  perang ini banyak memakan korban rakyat sipil?  Beberapa statemen bermunculan di lini masa media sosial maupun blog pribadi.  Ada yang mengatakan  bahwa Hamas yang merupakan pejuang Palestina, sengaja menjadikan rakyat sipil  Gaza sebagai tameng dalam peperangan ini.  Namun beberapa analis termasuk para aktivis kemanusiaan Indonesia yang tinggal di Gaza Palestina, membantah terhadap statemen ini. Karena menurutnya statemen ini terlalu mentah dan seraampangan. Hamas sangat mencintai tanah Palestina dan menyayangi rakyat Palestina. Begitu juga rakyat Palestina, mereka mencintai Hamas. Bagi mereka Hamas adalah tonggak perjuangan rakyat Palestina dalam melawan aneksasi Israel terhadap tanah-tanah di Palestina.

Dalam perang kali ini senjata dan alutsista yang digunakan oleh Israel, adalah termasuk alutsista paling canggih. Alutsista itu beberapa diantaranya adalah pesawat F 16, pesawat F35 Lightning II tank Merkava, dan beberapa jenis drone atau pesawat mata-mata tanpa awak. Pesawat F 16 dan pesawat F35 Lightning II adalah pesawat tempur modern yang dipersenjatai rudal  berpemandu dan bom presisi. Belum lagi Drone mata-mata yang  24 jam siaga mengintai wilayah Gaza bahkan di masa damai pun drone-drone Israel sering melakukan pengintaian terhadap wilayah Gaza.

Muhammad Husein, Seorang Jurnalis dan aktivis kemanusiaan asal Indonesia yang tinggal di jalur Gaza, sering melihat dan mendengar suara drone Israel yang melakukan pengintaian terhadap wilayah gaza, bahkan di masa damai sekalipun. Demikian  kata Muhammad Husein dalam channel youtubenya, Muhammad Husein Gaza.  

Menilik pada canggihnya alutsista Israel ini, seharusnya Israel bisa menghindari korban rakyat sipil Palestina dalam peperangan. Karena mereka bisa melakukan serangan dengan senjata berpemandunya dan juga berpedomankan pada hasil pengintaian dengan drone militer canggih, langsung kepada pejuang hamas yang menjadi musuhnya. Tapi pada kenyataannya justru yang paling banyak korban di pihak palestina adalah rakyat sipil, wanita, anak-anak, juga  rumah warga dan fasilitas publik lainnya termasuk rumah ibadah, sekolah, dan gedung perkantoran. 

Menurut keterangan yang dipaparkan oleh Muhammad Husein, Jurnalis Indonesia di Gaza dengan mengutip media  milik Israel,  pilot Israel yang melakukan serangan udara ke Gaza merasa frustasi dengan ketidakmampuannya menghancurkan sistem peluncur roket Hamas, sehingga kefrustasiannya ini ia lampiaskan dengan menghancurkan fasilitas-fasilitas publik di Palestina termasuk gedung-gedung perkantoran dan rumah-rumah warga Palestina sehingga menyebabkan banyaknya korban sipil berjatuhan termasuk wanita dan anak-anak.

Perang memang selalu menorehkan kepedihan, bahkan di pihak yang menang sekalipun.  Maka dari itu, mari kita pelihara perdamaian, hindari peperangan, dan janganlah memulai persoalan yang bisa memicu peperangan. Indonesia sebagai negara yang cinta damai dan dalam UUD 1945 punya misi mulia yaitu ikut serta dalam menjaga ketertiban dan perdamaian dunia, semoga peran ini bisa dimaksimalkan demi untuk perdamaian umat manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun