Mohon tunggu...
Suguh Kurniawan
Suguh Kurniawan Mohon Tunggu... Editor - video editor | vidographer | street photography | film doumenter | Sampel project ada di youtube dan Instagram: Docu Bandung

Apabila engkau bukan putra raja atau putra ulama besar, maka menulislah!” (Imam Al Ghazali)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mewujudkan Pepustakaan Ideal

17 November 2012   03:04 Diperbarui: 17 April 2024   14:06 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

• Siap melayani
Seorang pustakawan musti menempatkan dirinya pada posisi pengunjung. Kesan berbelit belit dan birokratis musti pula dihapuskan. Selain menambah jumlah pustakawan profesional untuk mengantisipasi membludaknya pengunjung yang akan meminjam atau mengembalikan buku, merekapun sejak dini mesti menyadari prinsip dasar pelayanan, “Kalau bisa dipermudah kenapa harus dipersulit.”

• Tentukan sikap sebagai pustakawan
  Pustakawan mempunyai komitmen serta visi dan misi untuk selalu mengembangkan perpustakaan. Darinya diharapkan muncul gagasan gagasan menerobos untuk menjaga eksistensi Perpustakaan agar tetap bisa bersaing dengan pengaruh media mainstream. Perubahan disikapi dengan kecakapan berpikir dan berwacana hingga kesan dinamis tak lekang dari Perpustaan meski waktu terus berputar.

3. Membuat Program Alternatif
 Undang undang Republik Indonesia Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 pasal 3 tentang perpustakaan menyebut bahwa perpustakaan tak hanya berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian dan informasi semata tapi juga wahana untuk berekreasi, di mana tujuannya ialah untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa.

 Karena itu kesan fun musti dikembangkan oleh pihak Perpustakaan. Perlu dibuat program program alternatif yang dapat meningkatkan kunjungan dan minat baca. Tiap segmen usia memiliki programnya masing masing. Untuk kalangan anak anak kita dapat mencontoh perpustakaan di Delf Belanda. disana anak anak selain membaca buku, dapat pula mengikuti sejumlah aktifitas. seperti lomba menggambar dengan tema tertentu. Di lain kesempatan untuk memperingati wafatnya pengarang Annie M.G. Schmidt, diadakan lomba mewarnai tokoh Floddertje yang merupakan figur karangan Annie.

 Hal ini dapat kita terapkan di tanah air agar kunjungan pada segmen anak anak dapat meningkat dan menepis anggapan selama ini bila yang datang ke Perpusnas hanya kalangan tertentu saja.

 Sedang untuk segemntasi orang dewasa, Kita dapat belajar dari YPPI (Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia). Dengan mendirikan 13 TBM (Taman Bacaan Mayarakat) fungsinya bukan hanya menjadi tempat mengkaji ilmu. Tapi juga memiliki usaha produktif, seperti membuat makanan kecil, pupuk organik, kerajinan tangan dan sebagainya. Selain dapat menambah ilmu, masyarakat yang datang dapat pula menambah penghasilan.

Pihat perpustakaan tentu tak dapat bergerak sendiri. Kontribusi dari berbagai kalangan musti digalang, baik dari pihak individu ataupun LSM LSM penggiat pendidikan. Dedikasi para aktifis LSM misalnya tak dapat diragukan lagi. Selama ini, meski tanpa ada yang meminta dan membayar mereka dengan penuh kesadaran sudah bergerak sendiri untuk berbuat nyata bagi lingkungan.

 Menjadikan perpustakaan sebagai tempat yang ramah bagi siapapun tak lagi sebatas asa. Bila ada itikat dari semua pihak hal tersebut dapat segera diwujudkan. Dengan begitu kehadirannya tak sebatas untuk tempat membaca, tapi juga menjadi pusat belajar. Tempat menemukan solusi atas segala permasalahan dengan tetap menjaga keramahan dan semangat funnya. 

Daftar Pustaka
1. Al-Malaky,Ekky.2003.Remaja Doyan Filsafat? Why Not.Bandung. Penerbit DAR, Mizan
2. http://oase.kompas.com/read/2010/10/29/01404039/Faktor.Ekonomi.Pengaruhi.Minat.Baca
3. http://edukasi.kompas.com/read/2010/05/17/18153173/Nasib.Perpustakaan.Daerah.
4. http://www.dapunta.com/teknologi-informasi-dan-citra-pendidikan.html
5. http://www.rakyatmerdeka.co.id/news/2010/05/02/92540/Perpustakaan-Nasional-Makin-Dilupakan-Orang
6. http://writingsdy.wordpress.com/2007/06/01/mengatasi-rendahnya-minat-baca-di-indonesia/
7. http://duniaperpustakaan.com/2010/03/14/menggagas-perpustakaan-modern-di-masa-depan-strategi-pemanfaatan-teknologi-informasi-melalui-kreativitas-pustakawan/
8. http://hendrinova.blogspot.com/2010/09/koin-ilmu-untuk-membangun-perpustakaan.html
9. http://emakannisa.multiply.com/journal/item/4/Perpustakaan_dan_Minat_Baca_di_Belanda
10. http://pritahw.multiply.com/journal/item/25
11. http://www.tempointeraktif.com/hg/kesra/2010/06/08/brk,20100608-253596,id.html
12. http://blog.unsri.ac.id/admin/sumatera-selatan/galakkan-minat-baca-bangun-perpustakaan-lingkungan/mrdetail/1011/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun