Mohon tunggu...
Sugriwan Soedarmo
Sugriwan Soedarmo Mohon Tunggu... -

Pemerhati Kebudayaan dan Kebangsaan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Catatan Kinerja SBY

8 Oktober 2014   19:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:53 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berikut adalah catatan saya mengenai Kinerja Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama 10 tahun menjabat Presiden NKRI 2004-2009 dan 2009-2014.

(1)Kebudayaan dan Pendidikan

Untuk bidang Kebudayaan & Pendidikan, nilai kinerja pak SBY benar-benar buruk. Pak SBY seperti tidak memahami esensi dan strategisnya aspek kebudayaan & pendidikan dalam pembangunan nasional Indonesia. Beberapa contoh:

(a)Pada Kabinet Indonesia Bersatu I dibentuk Kementrian Kebudayaan & Ekonomi Kreatif. Ini aneh dan naif, kebudayaan dimaknai hanya sebatas kesenian dan tradisi dalam konteks pengembangan pariwisata (ekonomi). Untunglah kemudian beliau menyadari kesalahannya sehingga pada Kabinet Indonesia Bersatu II Kebudayaan disatukan kembali dengan Pendidikan.

(b)Visi pembangunan kebudayaan pak SBY jelas sangat lemah. Ini terlihat, pak SBY hampir tidak pernah menyentuh pembangunan karakter (mental) untuk meningkatkan daya saing bangsa. Sehingga tidak heran apabila tingkat disiplin (salah satu pra-syarat untuk menjadi bangsa unggul) makin berantakan.

(c)Juga, sistim pendidikan nasional sangat berorientasi pada pengajaran ilmu pengetahuan. Anak diajari banyak ilmu pengetahun, bukan di didik haus ilmu pengetahuan dan berbudi luhur. Pendidikan karakter/mental tidak menjadi fokus utama sehingga perilaku jujur, disiplin, kerja keras, toleransi, tanggung-jawab, mencintai alam dan nilai-nilai peradaban unggul lainnya tidak menunjukkan perbaikan (bahkan memburuk).

(d)Perilaku koruptif politisi/pejabat/birokrasi dan sikap permisif masyarakat terhadap korupsi yang makin merajalela adalah indikator jelas bahwa pembangunan budaya & pendidikan tidak menjadi perhatian pak SBY.

(e)Tidak nampak upaya menumbuhkan kesadaran budaya akan pentingnya keluarga yang lebih terencana (Keluarga Berencana) untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk.



(2)Pemberantasan Korupsi

(a)Tidak nampak upaya penguatan KPK. Keinginan KPK untuk membangun gedung baru dan menambah penyidik tidak kesampaian.

(b)Pak SBY tidak mampu mencegah/meminimalisasi terjadinya korupsi, bahkan di lingkungan terdekatnya, baik korupsi yang dilakukan oleh para politisi Partai Demokrat maupun yang dilakukan beberapa menterinya.

(c)Tidak nampak upaya menguatkan kinerja Kejaksaan Agung.

(3)Reformasi Birokrasi

(a)Reformasi birokrasi (budaya, organisasi, sistim dan proses) tidak menunjukkan perbaikan, birokrasi tetap kurang produktif, kurang efektif dan tidak efisien.

(b)Biaya rapat dan perjalanan dinas pada RAPBN 2015 yang jauh lebih besar dari nalar kewajaran merupakan bukti bahwa program reformasi birokrasi stagnan.

(4)Ketahanan Energi

(a)Produksi minyak terus mengalami penurunan dari 1.095 ribu barrel per hari (bph) tahun 2004 menjadi hanya sekitar 815 bph tahun 2014

(b)Produksi gas relative stabil yaitu sebesar 8550 juta kaki kubik per hari (mmscfd) tahun 2004 dan sekitar 8600 mmscfd tahun 2014.

(c)Indonesia sudah menjadi net oil importer mulai tahun 2003, tapi kebijakan dan strategi energi nasional tidak menunjukkan upaya yang sungguh-sungguh untuk memperkuat ketahanan energi, misalnya:

**Tidak nampak upaya penghematan konsumsi BBM, sehingga Indonesia menjadi negara terboros energi di ASEAN (salah satunya akibat kebijakan harga/subsidi BBM yang salah kaprah, harga BBM di obral 50% dari harga pengadaan yang sebagian impor)

**Tidak nampak upaya/program diversifikasi energi (pengembangan energi alternatif) yang terencana kemudian dilaksanakan dan dikendalikan dengan serius/konsisten.

(d)Akibat kebijakan energi yang salah kaprah, ancaman ledakan krisis energi tinggal menunggu bom waktu. Intinya, pak SBY kurang memiliki sense of energy crisis.

(5)Ketahanan Pangan

Kinerja pak SBY dalam bidang ketahanan pangan setali tiga uang dengan kebijakan energi. Ref Editorial Media Indonesia, 4 Agustus 2014:

(a)Negeri yang menyandang predikat negara agraris ini dari tahun ke tahun kian menggantungkan diri pada produk pangan impor. Badan Pusat Statistik mencatat nilai impor produk pertanian melonjak 346%, atau empat kali lipat, selama periode 2003-2013.

(b)Laju pertumbuhan impor tersebut jauh melampaui laju pertumbuhan penduduk selama satu dekade. Pada 2003, jumlah penduduk Indonesia sekitar 214 juta. Di 2013, populasi Indonesia menjadi lebih dari 252 juta orang, tumbuh 18% jika dibandingkan dengan 2003.

(c)Lahan usaha tani menyusut sebanyak 5 juta hektare menjadi 26 juta hektare. Dalam tempo 10 tahun itu pula, Indonesia kehilangan 5,07 juta rumah tangga usaha petani. Di sisi lain, teknologi pertanian yang diterapkan di Indonesia tidak banyak berkembang.

(6)Infrastuktur

Saya kesulitan menemukan karya strategis pak SBY dalam bidang infrastruktur selama 10 tahun memerintah. Adakah bendungan/waduk baru yang dibangun? Bandara baru? Pembenahan sistim transportasi laut? Berikut beberapa contoh infrastruktur strategis yang sebenarnya mudah diselesaikan masalahnya tapi tidak dilakukan.

(a)Masalah jalan Pantura Jawa yang merupakan urat nadi transportasi tidak diselesaikan dengan baik dan komprehensif. Proyek perbaikan jalan berlangsung sepanjang tahun, sepanjang waktu.

(b)Masalah jalur transportasi Merak-Bakahuni tidak selesai-selesai. Wacana pembangunan jembatan Selat Sunda berhenti di wacana, tanpa kejelasan/ kepastian apakah jadi/tidak. Jika tidak jadi apa alternative-nya.

(c)Dahulu sistim transportasi untuk angkut batubara di Wilayah Sumatera Selatan menggunakan Kereta Api (biaya relative murah). Sekarang, angkut batubara dengan Truk, akibatnya biaya angkut lebih mahal ditambah lagi biaya perbaikan jalan yang cepat rusak serta biaya akibat kemacetan.

(d)Sudah jelas Indonesia terdiri dari 72% lautan dan memiliki sekitar 17 ribu pulau, tapi infrastuktur kelautan kurang diperhatikan. Apa yang bangun pak SBY untuk mengoptimalkan laut sebagai potensi sumber daya alam dan sarana transportasi?

(d)Apalagi membangun sistim infrastruktur yang terintegrasi dan berjangka panjang, sepertinya belum pernah terlintas di benak pak SBY.



(7)Politik, Keamanan, Hukum dan HAM

(a)Suasana politik dan keamanan relative kondusif, demikian juga demokrasi sehingga untuk bidang ini pak SBY relative berhasil.

(b)Sayangnya, sendi-sendi demokratisasi yang sudah berjalan baik, diruntuhkan sendiri oleh pak SBY di akhir-akhir masa jabatan sebagai Presiden dengan terbitnya UU MD3 (menumbuhkan oligarki politik) dan UU Pilkada Tak Langsung (pembajakan kedaulatan rakyat oleh para elit politik) dimana pak SBY sebagai Presiden dan Ketua Umum Partai Demokrat mempunyai kekuatan dan kekuasaan untuk mencegah kedua UU tersebut disahkan DPR.

(c)Penyelesaian masalah HAM dimasa lalu hampir tidak pernah disentuh. Contohnya kasus pembunuhan Munir dan Tragedi Trisakti 1998 tetap menggantung hingga akhir jabatannya.

(8)Olah Raga

(a)Prestasi olah raga secara umum mengalami penurunan. Sepakbola misalnya, jangankan ditingkat dunia, dikawasan ASEAN saja “memble”.

(b)Pak SBY mungkin kurang paham bahwa, akar masalah sesungguhnya bukan karena kurangnya bakat, kepintaran dan keterampilan melainkan masalah mental/karakter.

(c)Argumentasi butir 8.b dapat menjawab pertanyaan: mengapa pada zaman Belanda, Orde Lama dan awal tahun 70-an Olahraga kita (khususnya Sepak Bola) hebat dan disegani? Itu karena keberhasilan dalam pendidikan karakter sehingga menghasilkan para pemuda gagah berani, nasionalisme tinggi dan bermental kuat. Sistim Pendidikan dan Kebudayaan menjadi rusak sejak zaman Suharto hingga sekarang.

Itulah beberapa catatan saya mengenai Kinerja pak SBY, mohon maaf saya kesulitan menemukan prestasi pak SBY yang layak dicatat dalam sejarah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun