Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Reuni Virtual Agustusan, Sejenak Melupakan Stres

31 Agustus 2021   22:45 Diperbarui: 1 September 2021   10:11 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image caption dr. Tri Rini Budi Setya Ningsih, Sp. KJ saat mengurai kesehatan jiwa terkait korona (dokpri Setyo Triyono)

Namun, ada hal lucu dialaminya. Beberapa tetangga lewat depan rumah dengan menutup hidung. Ia tidak tersinggung. Kecemasan tiap orang berbeda-beda, dan berbeda pula cara meredakannya.

Setelah sembuh ia kembali meneruskan hobi gowes bersama klub Turbo (sesuai jadwal gowes yaitu Sabtu dan Rebo). Sarannya, olahraga teratur dan terukur, makan bergizi, dan bersusaha mengelola hati agar tetap tenang.

Menanggapi tentang stress, Untung Margiono, sesama alumni yang sukses sebagai pengusaha di Bogor, menyampaikan suara hatinya. Pada 6 bulan pertama pandemi korona, ia dan keluarganya secara ekonomi masih bisa bernafas. Dengan adanya PPKM serta perpanjangannya, ia tak berkutik. Pemasukan turun drastis, padahal pengeluaran tidak berkurang. Sebagian besar karyawan pun dengan berat hati di-PHK.

Pak UM, begitu biasa kami memanggil, bukan hendak berkeluh-kesah dan curhat. Ia sekadar memperlihatkan krpihatinannya. Korona menyusahkan siapapun, tidak pilih-pilih. Bila PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) diperpanjang lagi, ia pasrah dan mengembalikan semua pesoalan itu kepada Sang Khalik.

*

Zoom meeting memang mengasyikan. Tiga jam berlalu. Tidak terasa acara reuni virtual yang diprakarsai oleh Setyo Triyono, melalui Sigmatech Tatakarsa, harus diakhiri.

Selain para pembicara yang telah disebut di atas, ada pembicara lain yang menanggapi dan mengomentari. Bahasan mengenai stres paling menyita perhatian. Beberapa teman pemberi tanggapan/komentar, diantaranya Tiesni Handayanti, Mustoto Moehadi, Widyarka Ryananta, M. Nur Indro, Susilawati, Dewi Irawati, Sri Sumaryanti, dan lainnya.

Pada akhir acara diumumkan 5 orang pemenang pembuat twibbonize paling menarik-unik-epik. Nama-namanya Ika Nurbiati -Jaktim, Lily Umaini - Bekasi, Indro Pranoto - Mataram, Prasetyasih - Bekasi, dan Isbinasih -Bekasi. Hadiah bingkisan dengan dos besar segera dikirim ke alamat mereka.

Image caption Twibbonize pemenang karya 5 orang anggota reuni vistual Wasibarat Tld'73 (dokpri M Nur Indro)
Image caption Twibbonize pemenang karya 5 orang anggota reuni vistual Wasibarat Tld'73 (dokpri M Nur Indro)
*

Nah, itu saja cerita tentang reuni visual kami. Agustusan kali ini masih diwarnai ancaman Covid-19. Beruntung cara lain untuk kangen-kangenan pada teman lama terfasilitasi oleh kemajuan teknologi. Apapun itu, nuansa "kemeriahan" tetap ada di sana. Sejenak stres dampak korona terlupakan.

Mudah-mudahan korona dan stres tidak ada lagi pada perayaan Agustusan tahun depan. Mudah-mudahan negeri ini tetap aman-damai dan makin sejahtera. Kami para senior, alias lansia, ini hanya bisa bermohon dan berdoa. Kiranya Allah SWT mengijabah semua harapan itu. Wallahu a'lam. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun