Akhlak mulia dapat berupa bicara jujur, rendah hati, sabar, dapat dipercaya, pemurah, amanah, saling mendoakan, dan pemaaf. Â Itu sebabnya Rasulullah menyatakan dirinya diutus untuk memperbaiki akhlak manusia (masyarakat di sekitar kehidupan beliau kala itu, serta manusia keseluruhan hingga akhir zaman). Dalam ungkapan umum: sebaik-baik manusia yaitu mereka yang bermanfaat bagi orang lain.
Hasil akhir dari proses shaum Ramadan yaitu akhlak mulia. Dan akhlak itu mestinya diejawantahkan pada 11 bulan setelah Ramadan.Â
Proses pertumbuhan akar-batang (termasuk cabang-daun) hingga buah itu menyeluruh dan menyatu. tidak dapat dipisah-pisahkan. Sebab bila dipilah-pilah hasilnya akan sangat berbeda. Tanaman tanpa buah ibarat orang fasik. Ada buah dan batang saja (tanpa buah) seperti orang munafik. Bila ada buah tanpa batang dan akar, itu kafir. Sedangkan ada akar dan buah tanpa batang, itu jin.
Kesempatan mengikuti pertemuan virtual menggunakan Zoom dengan teman-teman SMA kemarin (22/5/2021) saya jadikan tulisan ini.
*
Setiap amal-ibadah (terkhusus pada shaum Ramadan) seharusnya menghasilan takwa. Buah dari takwa yaitu akhlak mulia. Pada akhir Ramadan setiap muslim berharap menjadi pemenang, yaitu dapat kembali pada fitrah (kesucian/kemurnian sebagaimana asal kejadian). Akhlak mulia menjadi bekal menghadapi tantangan dan godaan kehidupan pada 11 bulan mendatang.
Nah, itu saja. Mudah-mudahan uraian ini ada guna dan manfaatnya. Mohon maaf bila ada salah-salah kata. Wallahu a'lam. ***
Katapang, 23 Mei 2021 / 11 Syawal 1442
Sugiyanto Hadi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI