Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menghadapi Persija pada Final Leg Kedua, Persib Harus Menang Besar

25 April 2021   17:15 Diperbarui: 25 April 2021   17:51 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persija di atas kertas sudah juara Piala Menpora 2021. Tetapi ungkapan lama menyebutkan, bola itu bundar. Artinya, tidak mudah memprediksi hasil pertandingan. Boleh saja pada leg pertama berjaya, tetapi siapa tahu pada leg kedua jatuh terpuruk. Kerap terjadi kemustahilan terbuktikan sebaliknya di lapangan

Sebab banyak hal mempengaruhi hasil akhir. Bukan hanya kesiapan para pemain bertanding habis-habisan di lapangan, melainkan juga strategi pelatih, kondisi lapangan-lampu-cuaca dan terutama ketenangan-kecerdasan pemain untuk meredam keunggulan lawan.

Dua gol cepat pada pertandingan Leg pertama membuat Persib harus cermat berhitung. Pertandingan di Stadion Maguwoharjo -- Sleman, pada Kamis, 22 April 2021 lalu menampakkan kondisi Persib kalah taktik. Pelatih Persib Robert Rene Albert harus mengakui keunggulan strategi pelatih Persija Sudirman. Dalam pertandingan yang dipimpin wasit Fariq Hitaba tersebut, Persija berhasil mengalahkan Persib dengan skor 2-0. Sumber 1/

Pada leg kedua kelemahan barisan pertahanan Persib harus diperbaiki bila ingin menjadi juara. Pun barisan penyerang.

Kesempatan masih ada, yang menang besar pada leg kedua. Setidaknya 3 gol harus di sarangkan ke gawang Andritany. Itu pun dengan syarat lain, Persija tidak mampu menjebol gawang I Made Wirawan.

Kemungkinan lain, cukup Persib membuat 2 gol pada pertandingan di Stasiun Manahan - Solo, Ahad 25 April 2021 pada pukul 2030 WIB, dengan syarat pada adu pinalti mampu membuat selisih gol. Selisih satu gol saja pun cukup. Karenanya pelatih mesti mempersiapkan pemain yang betul-betul piawai dalam hal tendangan pinalti bila pertandiangan harus berakhir 2 -- 0 untuk Persib laga leg kedua malam ini.

*

Aneka prediksi dan analisis permainan bolehlah berseliweran di media, tetapi penulis sebagai bobotoh virtual Persib tidak berharap banyak kecuali agar Persib menang.

Itu berarti Wander Luiz dan Ferdinand Sinaga  dituntut kerja keras dan kerja cerdas menyiasati hadangan mantan punggawa Persib, yaitu Maman Abadurahman dan Tony Sucipto (bila keduanya dipasang kembali) yang begitu solid menjadi benteng pertahanan pada leg pertama.  

Lupakan permainan buruk pada leg pertama. Jangan sampai terulang serangan secepat kilat pada menit-menit awal kembali terjadi. Bayangkanlah terperangahnya para pemain Perseb ketika pada detik ke 32 (bukan menit, tapi detik) gawang I Made Wirawan keceplosan bola kencang tendangan pemain muda Persija Braif Fatari.

Belum sempat bernafas tenang, gol kedua Persija menyusul. Gol ini melalui skema serangan yang hampir sama dengan gol pertama, yaitu dari tusukan tajam pemain sayap. Dua pemain muda Persija, Braif Fatari dan Taufik Hidayat (mengistirahatkan pemain senior, satu diantaranya Marco Simic) terlambat diantisipasi Persib.

Menurut Atep, mantan pemain Persib, ketiadaan Dedi Kusnandar dan Beckham Putra sangat terasa selama babak pertama. Jadi, terasa bolong, mudah sekali ditembus oleh penyerang lawan. Sumber 2/

Sementara itu Indra Tohir, pelatih yang kini berusia 79 tahun, memberikan beberapa catatan khusus bagi anak asuh Robert Rene Alberts. Menurut Indra Tohir, pada leg pertama tidak ada inisiatif menyerang, pressure yang lemah, dan mobilitas yang kurang tinggi. Akibatnya Persib kesulitan keluar dari tekanan para pemain Macan Kemayoran. Sumber 3/

*

Sekali lagi, bola itu bundar, dan hasil akhir pertandingan Piala Menpora 2021 masih terbuka untuk diperdebatkan. Sambil ngabuburit menjelang Maghrib, bolehlah para penggemar sepakbola tanah air (terutama fans berat Persib Bandung maupun Persija Jakarta) membuat analisis sendiri-sendiri. Tapi bagi penulis,. harapannya, Persib menang Besar.

Persib dan Persija dikenal sebagai dua tim musuh bebuyutan, tetapi kini tidak perlu ada lagi kata permusuhan. Apalagi saat ini penonton tidak diperkenankan langsung ke stadion. Hanya boleh lewat layat televisi. Juga karena kini Ramadan. Meredam amarah dan kebencian (terkait kesebelasan musuh, yang dulu mungkin pernah dimiliki) harus dibuang jauh-jauh. Itu juga merupakan salah satu dari upaya menahan diri.

Nah, itu saja. Laga panas Persib vs Persija bakal digelar sebentar lagi. Berbuka puasa dulu, lalu salat wajib di masjid bila mungkin dan tarawih. Terus bersiap sedia di depan layar televisi. Kesebelasan manapun yang menang dalam laga itu, merekalah tim terbaik dalam Piala Menpora tahun ini. Wallahu a'lam. ***  

Sekemirung, 25 April 2021 / 13 Ramadan 1442

Sugiyanto Hadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun