Hampir tengah malam kala laut tersibak
dan angin lambat berarak di sela awan
kemarau mungkin memulas warna berbeda
pada cakrawala
sedang hati para perawan tersemai
di pucuk-pucuk ayun daun tak usai
Maafkan jika gambarku tak segera jelas
ke mana hati terpancang
siapa juga jodoh mendekat, bila pun harap
tumpah sepanjang pematang
antrian perjaka malu, memilih ruang kerja
atau langsung saja ke penghulu
Pandemi ini soalnya, tidak ada yang ikhlas
tanpa keluh mengaku rugi
banyak berkerumun, mudah kita melontar amarah
tak mampu diam
sedang senyap segera turun, perlahan
coba menumpasi was-was
Mungkin hanya buaian lelap
segenap beban tertekuk endap
Hampir tengah malam kala laut tersibak
kemarau mungkin memulas warna berbeda
Cibaduyut, 30 September 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H