Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Giring Ganesha Presiden, Entah Kapan Kelak

30 Agustus 2020   15:00 Diperbarui: 30 Agustus 2020   14:54 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka sekali lagi, Giring Ganesha masih perlu jalan panjang dan berliku untuk dapat meraih mimpi besarnya. Begitupun, tidak ada salahnya bila Giring menyempatkan diri berguru kepada SBY maupun Rhoma Irama. Kepada SBY berguru mengenai momentum apa yang memacu kreativitasnya hingga mampu membuat 4 album lagu? Pertanyaan lain, bagaimana menyembunyikan bakat bermusik/nyanyi dalam karier kemiliterean hingga menjadi seorang jenderal, dan karier politik hingga menjadi menteri, bahka presiden dua dua periode? Padahal betapa banyak urusan pemerintahan dan kenegaraan yang dihadapi seorang presiden.

Andai Giring mampu mencerna baik-baik resep rahasia seorang SBY bukan tidak mungki suatu ketika ia pun akan sampai pada jabatan tertinggi di negeri ini.

Nah, kalau berguru kepada Bang Rhoma selain bagaimana mencipta lagu yang digila-gilai banyak penggemar di dalam maupun luar negeri, menelorkan banyak film, dan terlebih juga mampu dengan sangat rapi melakukan poligami hingga tidak sampai dihujat fans (berbeda dibandingkan seorang ustad kondang gara-gara poligami mendadak pudar pamornya).

*

Mungkin kombinasi ilmu dan pengalaman antara SBY dengan Bang Rhoma yang terserap dengan baik bakal sangat berguna mewujudkan mimpi besar Giring. Entah tahun 2029, 2034, atau lima tahunan selanjutnya. Saat ini Giring baru 37 tahun. Kalau saja umur sampai 72 tahun, setidaknya 6 kali Pilpres masih dapat diikutinya.

Bila kesempatan sebanyak itu masih juga gagal, apa hendak dikata? Tapi bagus kalau bertanya pada pakarnya dalam hal kalah pilpres, yaitu Prabowo Subianto. Belajar untuk tidak mengikuti jejaknya.

Mengenai Pilpres tahun 2024 mendatang anggaplah sebagai pembelajaran awal. Untuk berguru. Menambah ilmu dan pengalaman. Bila tahun itu gagal total (b oleh disingkat menjadi gatot), maka sebaiknya mawas diri dan bersabar. Ada sosok lain yang dapat pula dijadikan guru. Merintis karier mulai dari Walikota, kemudian Gubernur, dan akhirnya Presiden. Tidak harus persis sama. Tetapi tahap-tahapnya, dengan berbagai kendala dan tantangan yang dihadapi, dapat ditiru. 

Sekadar penyemangat, setelah deklarasi dan pasang baliho, sebuah lembaga survey menempatkan Giring pada peringkat ke 10 dalam elektabilitasnya. Di bawah nama-nama Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Khofifah Indar Parawansa, dan lainnya. Mengungguli nama Mahfud MD dan Puan Maharani. Gebrakan Giring Ganesha tampaknya membawa hasil.

Andai banyak langkah dapat dilaluinya dengan mulus, tak pelak suatu ketika Giring Ganesha jadi presiden. Andaikata. Begitupun, alangkah wow keren dan dahsyat tentu. ***

Sekemirung, 30 Agustus 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun