Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Giring Ganesha Nyapres, Mimpi Besar, dan Pilpres 2024

27 Agustus 2020   22:47 Diperbarui: 27 Agustus 2020   22:58 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
giring ganesha - jakarta.tribunnews.com

Pilpres 2024 masih jauh, tetapi rencana dan mimpi sudah boleh dimulai. Boleh, ya siapa pula yang melarang-larang. Itu 'kan hak privat, tiap orang berhak melakukannya. Setiap warga sah-sah saja. Terlebih bagi mereka yang hak politiknya tidak bermasalah.

Itu logika umum, dan barangkali menjadi salah satu landasan seorang Giring Ganesha, lengkapnya H. Giring Ganesha Djumaryo (37 tahun) punya jangkauan jauh. Ia menyebutnya sebagai mimpi besar. Yaitu menjadi Presiden. Usia muda, semangat muda, mimpi besar, modal popularitas punya, modal politik belajar sambil jalan (keluar sebagai vokalis Nidji untuk masuk Partai Solidaritas Indonesia/PSI tahun 2017), dan yang penting punya mimpi besar.

Tetapi soal mimpi besar itu sebenarnya sudah banyak nama-nama besar yang berusaha menggapai peruntungan dengan mencatatkan diri sebagai Capres atau Cawapres pada Pilpres langsung. Sebut saja beberapa nama: Wiranto, Hasyim Muzadi, Siswono Yudo Husodo, Hatta Radjasa, Sandiaga Uno, dan Prabowo Subianto.

Nama terakhir itu sangat fenomenal. Meski sudah didaulat partai yang didirikannya, dan bahkan kini ia menjadi ketua umum, Prabowo masih mencari-cari momentum untuk menyatakan diri maju lagi pada Pilpres 2024,

Daftar nama akan akan semakin panjang jika ditambahi dengan nama-nama yang masuk dalam sebutan "bakal calon" baik untuk presiden maupun wakil presiden. Pasti ada kebanggaan dan kenangan manis tersendiri pada nama-nama itu dan keluarga besar mereka. Sebab pernah tercatat sejarah, bahkan pembuat bagian dari sejarah, bangsa ini.  

Mungkin hal itu yang melatari sosok lelaki kelahiran Jakarta itu dengan percaya diri hendak maju sebagai bakal calon presiden Republik Indonesia pada Pilpres 2024 mendatang. Kalau Joko Widodo yang "hanya" tukang kayu dan petugas partai karier politiknya dapat melaju menjadi presiden, maka apa salahnya seorang musisi andal dan pelaksana tugas partai (Plt Ketua Umum PSI) untuk meniti peruntungan yang sama?

*

Si anak muda enerjik Giring Ganesha ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menggantikan posisi Grace Natalie yang melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Ya, maklumlah pada parpol itu sejumlah anak muda potensial dan beridealis berkumpul hendak ikut merancang masa depan gemilang.

Bersamaan dengan itu media sosial ramai mengunggah foto-fotonya, foto sejumlah baliho bertuliskan "Giring untuk Presiden 2024".

Ia bukan sedang mengiklankan lagu kreasinya bersama grup band Nidji. Bukan sedang mengumbar lirik dan lagu asrama di hadapan publik, melainkan menawarkan pemikiran besar: meski ia tak lolos ke parlemen pada Pileg 2019 lalu dan parpolnya tidak lolos PT (parliamentary threshold), hanya bermodalkan semangat dan mimpi besar pula.

Kembali sebagai pembanding, si kurus yang berjualan mebel dan hanya petugas partai pun mampu melenggang mulus ke kursi presiden, apalagi Giring seorang musisi andal dan pelaksana tugas ketua umum partai.

Mudah-mudahan sepeninggal Grace Natalie segera saja Giring membuat banyak gerakan, gebrakan, dan kemajuan. Karena polisi PSI memang menjadi pendukung Pemerintah, maka tunjukkan peran serta-aktif dan konstruktif mendukung program-program yang ada. Bila perlu dengan berbagai terobosan dan inovasi baru sebagai modal menghadapi persaingan mengubah status dari bakal calon menjadi capres/cawapres.

Tantangan menghadapi pancemi Covid-19 perlu dukungan penuhan setiap anggota masyarakat untuk ketat mengikuti protocol kesehatan yang ada. Bersamaan itu berharap agar vaksin pencegahan maupun pengobatannya segera ditemukan dan dapat dimanafaatkan oleh masyarkat.

Mimpi besar itu harus dimulai dengan tindakan kecil yang realistis, berdaya dan hasil guna, dan menyentuh kepentingan masyarakat luas. Mimpi besar itu harus segera diubah menjadi realistis, ada rincian dan jabarannya, ada hitung-hitungannya, juga solusi berbagai permasalahan bangsa.

*

Mungkin ada yang tersentak oleh kesigapan Giring tersebut. Mungkin ada anggapan masih terlalu dini untuk buka front. Ada waktu 4 tahun hingga Pilpres mendatang. Tetapi waktu berlalu cepat. Siapapun yang punya hasrat menjadi "bakal calon" niscaya perlu bersegera menyiapkan diri. Jangan nanti karena modal kompetensi dan kapasitas pribadi kurang lalu mencari jalan pintas.

Beruntung sejumlah tokoh di pemerintahan, kabinet, dan di parlemen maupun para tokoh parpol. Mereka terus mengasah diri dalam tugas dan fungsinya, hingga kans lebih memadai  dalam persaingan Pilpres 2024 nanti.

Dalam kaitan ini nama Prabowo Subianto jelas lebih matang menghadapi Pilpres 2024. Bidang militer katam, bidang pemerintahan pun cukup memadai. Bila mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo pun akan meramaikan bursa bakal calon presiden mungkin kendala keterpilihannya pada minim pengalaman di pemerintahan.

*

Kembali pada Giring Nidji (kini menjadi sebagai presiden Indonesia eSport Premier League), semangat muda mimpi besar tentu belum cukup untuk mencuri perhatian para pemilih (para pemilih muda dan pemula sekalipun). Kalau saja Giring mau bersabar dengan menjadi kepala daerah (bupati/walikota atau wakilnya) seperti Pasha Ungu, atau menjadi anggota parlemen seperti Anang Hermansyah (sudah mundur) akan lebih baik.

Namun, sekali lagi waktu masih panjang. Giring dengan PSI-nya bisa saja menjadi alternatif pilihan dibandingkan dengan para senior yang umurnya tidak muda lagi.

Kita tunggu dan cermati saja perjalanan dan perkembangannya, sertai bagaimana akhir sebuah mimpi besar yang hendak direngkuh Giring Nidji. ***

Sekemirung, 27 Agustus 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun