Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Awas Ranjau Jalan dan Sosok Abdul Rohim Si Penyapu Ranjau

15 Agustus 2020   20:18 Diperbarui: 15 Agustus 2020   20:11 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada banyak sebutan untuk sesuatu yang membahayakan yang dapat mengenai orang yang tidak waspada, salah satunya yaitu ranjau. Tentu saja sebutan itu tidak sama dengan ranjau dalam perang. Tapi fungsinya hampir sama, yaitu mencelakai. Setidaknya merugikan bagi yang terkena.

Dalam kaitan itulah seorang pekerja di Jakarta mendapatkan peran untuk berbuat baik. Yaitu menghindarkan pengguna jalan raya dari kerugian maupun celaka karena logam tajam di jalanan. Ya, ia sebagai penyapu ranjau di jalanan di Jakarta. Bentuknya yaitu paku maupun jari-jari payung, dan sasarannya yaitu ban kendaraan, baik sepeda, sepeda motor maupun mobil.

Bila terkena logam tajam itu si pengendara maupun penumpang bisa celaka. Sebab laju dan arah kendaraan tak terkendali. Minimal mengalami kerugian: perjalanan terhambat, waktu tempuh mulur, dan harus keluar uang untuk menambal ban.

*

Beberapa tahun lalu Abdul Rohim sepulang kerja (kala itu mengendarai sepeda) mendapati paku berceceran di jalan. Ia berisiniatif menyingkirkannya ke pinggiran jalan. Keesokan harinya ternyata sudah ada lagi paku-paku di sepanjang jalan yang dilaluinya.

Saat itu ia menduga-duga ada orang yang sengaja menyebar paku. Maka ia berinisiatif mengumpulkan menggunakan magnet. Lalu hasilnya ia bawa pulang. Setiap pagi dalam perjalanan ke tempat kerja ia menyempatkan diri mengumpulkan paku di sejumlah ruas jalan. Kerap sore hari dilakukannya juga.

Karena kegiatannya itu Abdul Rohim pernah hampir dikeroyok orang, bahkan pernah ditabrak motor orang tak dikenal. Pelaku pastilah merasa dirugikan karena aktivitas Abdul Rohim itu.

Ada sejumlah orang yang memiliki perhatian yang sama terhadap ceceran paku di jalan raya di Jakarta. Mereka membentuk perkumpulan bernama Saber, kependekan dari kata Sapu Bersih. Nama lengkapnya: Tim Relawan Penyapu Ranjau Paku Saber Community.

Konsistensi para anggota perkumpulan dari beragam profesi itu membawa hasil yang sangat mencengangkan. Dalam beberapa tahun mereka bekerja sukarela sebagai penyapu ranjau jalanan --disela-sela berbagai kesibukan sendiri- mereka mampu mengumpulkan logam tajam berbentuk paku dan jari-jari payung sampai beberapa ton beratnya.

*-

Kalau bukan orang jahat tentu tidak punya niat untuk mencelakai. Namun, kejahatan itu dapat saja hanya bermotif ekonomi. Yaitu, berharap banyak orang memerlukan tukang tambal ban lantaran ulah kaki-tangan si penambal ban itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun