Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sifat Pelupa, Usia Lanjut, dan Uang Dimakan Rayap

27 Juli 2020   10:27 Diperbarui: 27 Juli 2020   10:45 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak pindah ke rumah baru maka rumah lama tidak dihuni. Ketika suatu hari kembali ke rumah lama ia menemukan bungkusan plastik hitam berisi uangnya.  Tetapi uang itu sudah rusak (tidak utuh) karena dimakan rayap. Uang sebanyak 40 lembar uang Rp 100.00 tersebut sudah tak bisa digunakan. Namun, masih dapat ditukar di Bank Indonesia.

Peristiwa uang rusak dimakan rayap tersebut diceritakan di media sosial oleh Andri Purwanto, anak kandung Sunardi.

Menurut penuturan Andri, bukan sekali itu saja Sunardi lupa. Ia pernah menyimpan Rp 2,5 selama beberapa tahun. Akibatnya uang itu kedaluarsa, dan sudah tidak laku lagi.  Untuk itu Andri berencana membawa ayahnya ke bank agar uang sang ayah tidak disimpan di sembarang tempat dan kejadian serupa tidak terjadi lagi.

*

Kejadian yang sama pernah dialami oleh neneknya Putri Buddin, warga Jakarta Selatan. Suatu hari ia memberi uang kepada neneknya sejumlah Rp 2 juta. Mungkin karena tidak terlalu memerlukan, atau lupa, uang itu tersimpan di lemari kayu. Sampai kemudian si nenek meninggal dunia.

Putri secara tidak sengaja mendapati uang itu (yang disangkanya sudah dimanfaatkan oleh neneknya). Ia menemukan beberapa bundelan isi uang.  Ada yang di dalam plastik, dan ada yang di dalam amplop. Total uang sekitar Rp 10 juta. Namun, sebagian sudah hancur dimakan rayap. Tak terselamatkan. Yang tersisa dapat diselamatkan tinggal Rp 5,4 juta.

*

Gampang lupa atau sifat pelupa, kerap dialami seseorang karena faktor pertambahan umur. Kerap dialami oleh mereka berusia lanjut. Demikian pun anak-anak muda bisa hal yang sama. Beberapa penyebab menjadi pelupa, di antaranya kurang tidur, kurang gizi, efek samping obatan-obatan, kebiasan merokok, dan mengkonsumsi minuman beralkohol.

Sifat pelupa, baik pada orang dewasa muda atau lansia, sebaiknya tetap diperiksakan ke dokter. Sebab sifat pelupa dapat menjadi indikasi kondisi tertentu diantaranya stres, depresi, atau gangguan tiroid.

Nah, itu saja. Meski sekadar pelupa, ternyata hal itu sangat merugikan. Isteri ditinggal di pasar swalayan. Uang dimakan rayap. Dan banyak cerita lain karena lupa. Menggelikan, sekaligus memprihatinkan. ***

Cibaduyut, 27 Juli 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun