Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Senin-Kamis untuk Sehat

20 Juli 2020   13:53 Diperbarui: 20 Juli 2020   13:56 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*

Pertanyaan berikutnya menyusul, untuk apa sehat? Untuk segala hal. Orang sakit banyak terkendala dan terbatasi. Sebaliknya orang sehat lebih leluasa dalam bekerja keras, berolahraga berat, dan memforsirnya sampai batas tertentu. Orang berpenyakit tidak bisa.

Pendeknya, untuk dapat melakukan segala hal dan dengan mengoptimalkan hasilnya.  Lebih lanjut jawabannya, untuk melakukan muamalah dan ibadah. Agama mengajarkan hal itu.

Untuk melakukan amal kebaikan di dunia: bekerja, beramal-saleh, bersosialisasi, rekreasi, berbagi, saling mengasihi, dan sebagainya. Semuanya dilandasi niat amal dan ibadah yang terbaik. Salat wajib 5 kali sehari, ibadah haji, dan aktivitas sosial perlu tubuh dan pikiran sehat.

Untuk menuntut ilmu, untuk bekerja mencari nafkah, dan untuk beramal perlu kesehatan jasmani dan rohani. Perlu kebugaran prima. Pepatah lama menyebutkan, kesehatan memang bukan berarti segala-galanya (bukan satu-satunya yang harus diurus/diprioritaskan di dunia ini), tetapi tanpa kesehatan maka segala-galanya menjadi tidak berarti.

Itu sebabnya orang sangat berhati-hati dalam banyak hal agar tidak sakit. Harta yang banyak, yang dikumpulkan kala sehat, mudah terkuras habis dalam waktu singkat karena ingin sembuh darai suatu penyakit. Pengobatan mahal harganya. Maka menjaga dan memelihara kesehatan pada hakikatnya lebih murah.

*

Maka mari berpuasa, shaum, berpantang makan-minum dalam waktu tertentu. Banyak manfaat didapat. Bukan sekadar untuk sehat. Melainkan yang lebih utama untuk memenuhi perintah agama.

Puasa Ramadan, dan dilanjutkan dengan puasa Syawal maupun puasa Senin-Kamis dan puasa Daud secara agama beda-beda perintah maupun manfaatnya. Puasa Ramadan bersifat wajib, selebihnya sunah. Khusus untuk puasa dua kali seminggu, menjadi ajang istirahat bagi tubuh. Organ tubuh kita yang setiap harinya bekerja keras mengolah semua asupan makanan dan minuman perlu istirahat. Dengan begitu, metabolisme tubuh akan melakukan reset ulang dan membuat proses pembakaran lemak dan energi dalam tubuh menjadi lebih efektif.

Banyak manfaat yang didapat bila puasa sunah di atas dilakukan secara rutin, dan disertai pula dengan gaya hidup yang sehat (tidur cukup, berolahraga, makanan/minuman yang baik dan halal. Dan selalu berpikri positif/optimistis). Tulisan tercecer ini mestinya dimunculkan jelang Ramadan 1441 Hijriah lalu. Semoga bermanfaat. Selamat menjalankan puasa sunah Senin (bagi yang melaksanakannya). Salam sehat penuh semangat. Wallahu a'lam. ***

Sekemirung, 23 April -- 20 Juli 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun