Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Menelisik Dalih Aulia Kesuma Memilih Jadi Pembunuh

17 Juni 2020   14:51 Diperbarui: 17 Juni 2020   14:51 1072
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbagai tujuan mulia seseorang mempunyai seorang suami tidak dipedulikannya, kecuali untuk satu tujuan, yaitu memeras demi melunasi hutang (kalau benar Aulia memang terlilit hutang). Akhirnya, hutang tak terlunasi, bersamaan dengan itu ia menjadi seorang pembunuh.

Nah, itu saja. Setiap orang tentu belajar banyak dari peristiwa ini. Bukan belajar menjadi pembunuh, atau menjadi isteri semata untuk memeras, melainkan berpikir sederhana. Bila sudah salah-kalah-rugi (dan hal lain semacam itu) maka pasrah dan menyerah saja. tidak ada cara lain. Wallahu a'lam. ***

Cibaduyut,   17 Juni 2020 / 25 Syawal 1441

Singgahlah pula pada tulisan menarik sebelum ini:
untuk-viral-di-media-perlu-uang-rp-2-juta-saja
cerpen-kisah-kodok-hijau-puteri-raja-dan-kutukan-2
urat-leher-tersayat-benang-layang-layang-nyawa-pun-melayang
puisi-kata-paling-ranum

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun