Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Menyemangati Diri Sendiri: Kita Harus Jadi Pemenang

1 Juni 2020   18:20 Diperbarui: 1 Juni 2020   18:20 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, orang melakukan social/physical distancing, stay at home, cuci tangan pakai sabun, bahkan PSBB, dan sekarang ada ungkapan new normal itu apa namanya kalau bukan dalam angka berdamai?

Menyuruh Covid-19 agar tidak menular ke anak-anak, boleh membuat sakit tapi jangan sampai meninggal, beri waktu Sabtu-Minggu untuk tidak menular, atau aturan lain yang bermaksud mengekang sunatullah virus corona itu tentu tidak mungkin sangat tidak mungkin. Lucu, dan tidak masuk akal, kalau kita nekat melakukannya. Dengan kata lain berdamai versi JK memang beda makna dengan berdamai ala Jokowi.

Sampai di situ kita mestinya maklum kalau kemudian Jokowi meneruskan menyemangati warga dengan ungkapan lain yang sangat optiistik:  "Kita harus jadi pemenang. . . .!"

Kata-kata Jokowi itu disampaikan dalam upacara secara virtual peringatan hari lahir Pancasila.

Presiden Joko Widodo mengatakan, saat ini Indonesia bersama ratusan negara tengah berjuang dan berlomba melewati masa sulit akibat pandemi Covid-19. Menurut Jokowi, setiap negara kini berusaha menjadi pemenang dalam pengendalian virus corona dan pemulihan ekonomi. Ia pun mengajak seluruh elemen bangsa agar bekerja keras memenangi perlombaan itu.

Mudah-mudahan Pak Jk tidak bercelotek lagi dengan kata-kata: "Bagaimana kalau virus coronanya lebih kuat, lebih hebat, lebih jagoan?"

Tidak perlu dijawab. Tapi ganti bertanya saja: "Apakai Pak JK tidak pernah berdamai dengan umur yang makin lanjut? Bagaimana kalau umur-nya nggak mau berdamai?"

Pertanyaan lain: "Apakah Pak JK tidak berbekal rasa optimisme ketika melakukan proses perdamaian dua pihak yang bertikai pada beberapa kawasan di tanah air?" Jawabnya jelas, berbekal, bahkan sangat banyak bekalnya.

JK terbukti piawai mendamaikan konflik di beberapa daerah di tanah air. Dan tentu ia pun berdamai dengan Covid-19 maupun umurnya. Kalau ia merasa kurang percaya diri jangan-jangan ada alasan lain di balik pernyataan itu.

*

Untuk menyemangati kita semua, bagus kita lafalkan penggalan lirik lagu The Queen yang sangat legendaris: We Are The Champions.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun