Narkoba dapat memperangkap kehidudan siapa saja. tetapi tentu saja mereka yang punya duit, bahkan kelebihan duit dan lemah iman. Sebab harga aneka jenis narkoba memang tidak murah. Selain itu tidak mudah mendapatkannya. Sedangkan dampak negatifnya nyata. hanya iman yang lemah saja yang terjerumus ke sana.
Untuk dapat mengonsumsi narkoba orang harus kucing-kucingan dulu dengan Polisi. Tetapi sekali si Bandar tertangkap, maka para kurir pun 'bernyanyi', dan saat itulah daftar panjang pelanggan terungkap. Tinggal waktu Polisi pasang mata dan telinga, dan suatu hari tinggal ditangkap.
Dan hari ini giliran Roy Kiyoshi, Â pemandu sebuah program misteri reality show pada sebuah stasiun tv swasta. Hari-hari sebelumnya nama-nama beken lain mengalami hal yang sama: ditangkap, dan dijadikan tersangka. Ada yang direhabilitasi, ada yang setelah melalui proses pengadilan segera masuk bui.
Saat dikonfirmasi mengenai penangkapan Roy Kiyoshi, pihak Polisi belum mau menjelaskan kronologi penangkapan. Polisi pun baru akan merilis terkait penangkapan Roy Kiyoshi pada hari Jumat (8/5/2020).
Kebanyakan artis dan selebritis sekeluar dari penjara tak surut pamornya di dunia keartisan. Bahkan pengalaman mereka selama masuk bui menjadi dagangan laris dalam berbagai talkshow di stasiun televisi. Itu sebabnya ada artis yang menjadi langganan ditangkap Polisi.
Tidak ada kata jera. Toh sepulang dari penjara label keartisannya tidak surut, apalagi hilang. Mungkin sedikit berkurang, tetapi para fans akan cepat melupakan.
Kembali pada berita Roy Kiyoshi dijemput Polisi. Alasan apa kira-kira si Roy memilih narkoba sebagai pelarian? Apakah tingkat stress yang begitu tinggi sebagai artis mengharsukannya berjalan ke sana? Atau, kelebihan uang menjadikannya ingin coba-coba, terbujuk teman, sekadar iseng tapi keterusan?
Roy belum dapat dimintai keterangan. Bahkan Polisi pun belum bersedia menjelaskan kronologi penangkapan serta pengungkapan sosok Roy sebagai pengguna narkoba. Jenis apa? Sudah berapa lama? Pasal apa  yang bakal dituntutkan kepadanya? Jumat siang Polisi menjanjikan hendak mengadakan konpers.
*
Nah, soal konferensi pers, dan sering diperpendek menjadi konpers, memang kebiasaan Polisi ketika berhasil mengungkap satu kasus.
Biasanya pelaku sudah dijadikan tersangka, dan karena itu ditampilkan pula dalam konpers. Biasanya sudah mengenakan rompi kuning. Ada yang dengan wajah ditutupi, tinggal mata terlihat. Ada yang sekadar berdiri membelakangi kamera.
Konpers diadakan sebab jumlah media banyak, bahkan sangat banyak. selain dari media cetak dan elektronik, ada juga media onlie serta para humas dari dinas/instansi terkait.
 Dulu ketika jumlah media terbatas pihak penyelenggara konpers sudah menyediakan press release tertulis, detil dan lengkap. Sekarang tidak lagi seperti itu. Semua dijelaskan langsung oleh pihak Polisi.
Konpers menjadi kesempatan komandan Polisi untuk melapor pada atasan mereka atas keberhasilan itu. Tapi bisa jadi anak buah mengeluh. Mereka yang kerja keras dan berhadapan dengan pelaku. Sedangkan yang mendapat nama  para komandan, atasan mereka. Bukan hanya mendapat nama, seringkali juga promosi jabatan ke jenjang lebih tinggi.
Dan itulah sebabnya konpers diadakan. Itu pula sebabnya para artis dn selebritis mestinya tidak usah lagi menggunakan narkoba. Jangan, sekali lagi. sebab nama-nama kalian sudah terdaftar rapi. Tinggal menunggu waktu tepat untuk ditangkap. Dan bila saat itu tiba maka nama kalian akan terpampang luas pada banyak media arus utama maupun media online.
Hari ini wajah Roy Kiyoshi sudah ramai di media online. Besok pagi hingga siang, dan diteruskan malam akan merambah pada semua media. Dan menjadi pokok bahasan banyak penulis opini maupun editorial.
*
Lepas dari siapa yang tertangkap karena penyalanggunaan narkoba, serta pemberitaan latar-belakang maupun hal-hal remeh-temeh lain; sebetulnya masih banyak arti dan selebritis yang tidak pernah tergiur oleh iming-iming surgawi semu pemakaian narkoba.
Tidak mudah untuk disebut satu per satu. Tetapi kemungkinan artis penyanyi yang bersih dari narkoba yaitu Didi Kempot. Masa mudah pernah ugal-galan, dan bukan tak mungkin pada masanya kenal ganja. Sebab ia mengakui diri waktu itu sebagai pemabuk. Kehidupan jalanan yang keras barangkali dijalaninya dengan cara seperti itu.
Hingga akhir hayatnya Didi Kempot terhindar dari kabar terkait narkoba. Demikian pula kakaknya Mamiek Prakosa. Padahal sejumlah nama pentolan Srimulat lain terseret pula pada penggunaan narkoba. Â
Sekadar suplemen kesehatan dan daya tahan tubuh mungkin menggunakan, tapi narkoba tidak. Maka perhatikan kelelahan dan sesak nafas Didi Kempot ketika sedang konser. Itu mungkin alasan pada akhir-akhirnya ia (pada konser di luar stasiun televisi) Â mempersilakan Sandi si penggesek biola, serta Dori Harsya si penepuk gendang untuk ikut menyanyi mendampinginya.
*
Kembali pada Roy. Sekali lagi peringatan keras kepada para artis dan selebritis: berhentilah, stop, dan sudahi. Demikian pula siapapun pengguna narkoba. Cepat atau lambat kalian akan dijemput Polisi.
Bila bandar dan kurir tertangkap, maka terbuka pula seluruh jaringan dan nama-nama pelanggan. Seberapapun tertutup dan dirahasiakan. Hari ini Roy Kiyoshi. Minggu depan mungkin ganti kita, saya atau Anda. Tapi semoga tidak. ***
Sekemirung, 7- 8 Mei 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H