Nah, ayo cari dulu petikan gitarnya di Youtube, lalu menyanyi. Lirih saja supaya tetangga tidak terganggu. Mereka mungkin sedang menyanyikan lagu yang lain, atau sudah terlelap dengan dengkuran ritmis serupa suara gerimis.
*
Untuk lagu Rumah Kita, saya buatkan pengantar dalam slank orang Manado dan sekitarnya, sebagai berikut:
Ini torang ada carita pa Ngoni. Coba jo badengar kamari: Jang dulu bapontar kemana-mana, Ngoni. Mar jo torang badiang di rumah. Inga akang imbauan Pamarintah, pandemi virus Corona, Covid-19. Baek-baek ngoni jaga tu badan, beking sehat. No ngoni pang ba tidor and pang ba makang beking puas jo itu hobi. Nyanyi deng badangsa jang lupa, "Ngana pe bodi poco-poco", atau ini "Sapa suru datang Jakarta".Â
Ada lagu lain yang sangat pas dinyanyikan untuk mengusir bosan. Rumah kita, dari grup band God Bless.
Nah, ini sebagian liriknya:
Hanya bilik bambu tempat tinggal kita / Tanpa hiasan, tanpa lukisan / Beratap jerami beralaskan tanah / Namun semua ini punya kita / Memang semua ini milik kita sendiri //
Hanya alang-alang pagar rumah kita / Tanpa anyelir, tanpa melati / Hanya bunga bakung tumbuh di halaman / Namun semua itu punya kita / Memang semua itu milik kita sendiri //
*
Dua lagu saja cukup ya. Padahal masih banyak lagu lain yang bisa dikait-kaitkan dengan #mondokdiimahwae, sebab ayeuna mah lagi gawat-gawatna. Hawatir anjeun terpapar pasawat ehh . . . . .panyawat alias panyakit nu arana Covid-19. Parantos seuer jalmi nu dirawat, seuer pisan nu maot. Janten, mangga atuh urang sarerea hirup nu bener kana kasehatan, cuci tangan, jaga jarak, stay at home. Ulah sawios-wios sak karep dewek. Â
Nah, itu saja sebisa-bisa saya dalam bahasa daerah. Mohon maaf banyak salah ucap dan ungkap. Maklumlah, Jawa sudah kabur pemakaiannya, Manado dan Sunda pun acakadut jeung pabalieut nulisna. Pungkasan, terima kasih sudah berkenan singgah. Hanupis, atanapi hatur nuwun pisan. Wassalam. ***