Dan siapapun kita --warga bangsa sendiri, meski mungkin beda etnis dan keyakinan agama dengan penyelenggara Cap Go Meh- mestinya antusias meski sekadar menjadi turis domestik untuk meramaikannya. Mungkin sambil membayangkan bagaimana Seno Gumira Ajidarma (sekolah menengahnya juga di Yogya) melukiskan karnaval atau pawai dengan  nyata dan sekaligus absurd begitu piawainya.  ***
Sekemirung, 9 Februari 2020
Simak tulisan menarik lain:
ajak duel polisi tohap silaban berat patuhi aturan
anggota isis eks wni pulang malu tak pulang rindu
malunya resepsi pernikahan tanpa hidangan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H