Sama dengan penipuan yang dilakukan biro perjalanan umroh, arisan lebaran, koperasi simpan-pinjam, kredit mobil murah, dan banyak lag. Para pelaku penipuan rela menukar hidup mereka dengan beberapa tahun mendekam di penjara.
Apapun hukumannya tentu tidak seimbang dengan kerugianyang diderita para korban. Juga tidak mengembalikan rasa malu, kehilangan, jerih-payah, serta kekacauan yang ditimbulkannya.
Begitupun pengalaman buruk selalu membawa hikmah. Maka kewaspadaan perlu terus dipertinggi, ditambah, dan tidak boleh kendor. Saat ini tidak ada transaksi yang tidak dapat dijadikan ajang penipuan. Bahkan untuk urusan ibadah, semisal haji dan umroh, penipuan sulit ditangani. Itu mengapa waspada menjadi kata kunci. *** 7 Februari 2020
Simak pula tulisan menarik lain:
bantuan-seorang-balita-untuk-neneknya
penting-tayangan-jati-diri-bangsa-tapi-tvri-perlu-penonton
tangani-virus-carona-tantangan-terberat-hoaks
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H