Anwar Said sebagai pemilik WO Pandamanda jelas bersalah. Ia pantas dihukum. Tetapi bagaimana menutupi malu-sedih-kecewa para pengantin dan keluarga mereka?
*
Tidak ada yang tahu bagaimana perasaan Anwar Said sendiri. Tentu ia bingung, malu, dan sedih pula. Penjara sudah di depan mata.
Diberitakan media, ia membuka WO sejak tahun 2013. Itu berarti ia sudah pengalamannya  sudah banyak. Nama pun dikenal, selain dari media terutama dari promosi dari mulut ke mulut. Sebab acara yang lain lancar-lancar saja menggunakan jasanya.
Tetapi sejak 2018, sejak Anwar Said membeli sebuah rumah dua lantai, keuangannya mulai kocar-kacir. Ternyata pembelian itu menggunakan uang para pemesan katering. Akibatnya terjadi praktik gali lubang tutup lubang.
Sampai dengan peristiwa 'pesta tanpa hidangan' diketahui sudah ada 40 pemesan lain yang mengantri hingga Januari 2021dan sudah membayar.
Hingga Rabu (5/2/2020) sudah ada 40 lebih calon mempelai yang melaporkan Anwar Said. Kateringnya mematok harga Rp 50 juta, Rp 65 juta, dan Rp 100 juta.
*
Bertambah satu lagi pengetahuan kita tentang modus dan praktik penipuan. Para penipu seringkali bukan orang-orang yang sengaja hendak menipu. Mereka bahkan orang-orang yang sampai waktu tertentu bekerja profesional.
Namun, ia tergelinci oleh satu keputusan yang salah. Dan kesalahan itu mengharuskannya membuat kesalahan lain yang lebih besar, danlebih, besar hingga membawanya pada tindakan kriminal: penipuan. Anwar Said, si pemilik wedding organizer Pandamanda, salah satu orang yang mengukir cerita seperti itu.
*