Banyak peristiwa yang memprihatinkan, tetapi jatuhnya banyak korban akibat minuman keras (miras) oplosan tetap saja membuat sesak di dada. Betapa tidak? Kebanyakan korban berusia muda. Usia sekolah/kuliah dan usia produktif. Tragis, dengan oplosan mereka sukarela menuju lubang kubur dalam usia muda.
Namun, mungkin karena dorongan pergaulan, iseng-iseng, atau sekadar gagah-gagahan, tindakan buruk yang diprakarsai satu-dua teman didukung oleh banyak teman-teman dan tetangga yang lain.
Hampir tiap kota memiliki kisah sedihnya masing-masing terkait dengan warganya yang tewas setelah pesta dengan menenggak miras oplosan ramai-ramai. Dan kali ini yang dibicarakan orang mengenai jatuhnya 8 korban tewas dan 8 orang lainnya dalam perawatan  rumah sakit (ada yang kritis) di Kabupaten Tasikmalaya.
Tasikmalaya merupakan salah satu kota/kabupaten santri di Jawa Barat itu. Tetapi sebagian warga rupanya tak mau ketinggalan dibandingkan dengan kota-kota lain. Mereka pun gemar minum minuman keras yang dioplos aneka minuman lain sehingga kadar alkoholnya tak terkontrol.
Ya, tentu saja minuman oplosan itu dengan takaran asal-asalan saja. Aneka minuman apapun dicampurkan. Hasilnya dahsyat, sebagian besar peminum tumbang, sekarat, dan tewas, sisanya dilarikan ke rumah sakit.
*
Diberitakan Tribun, mereka meninggal dunia berturut-turut, Kamis (23/1) sore dan malam serta Jumat (24/1) dini hari.
Babinsa Desa Selawangi, Pelda Sarno, dalam laporannya, Jumat (24/1/2020) menyebutkan, ketiga korban meninggal adalah Robi (25), Eka (18), dan Rizal (18).
"Mereka menenggak miras oplosan alkohol 96 persen dicampur minuman berenergi pada Rabu (22/1/2020) sore. Keesokan harinya, Kamis (23/1/2020) ketiganya dilarikan ke rumah sakit," kata Pelda Sarno.
*
Ketika ada orang meninggal, Â secara refleks tanggapan kita sering ingin tahu lebih jauh mengenai siapa, mengapa, dan bagaimana si korban. Lalu ketika kita tahu ada orang meninggal karena tindakan yang sia-sia maka kita secara refleks pula berpendapat sesuatu. Ada yang merasa berduka, sangat sedih, dan kehilangan. Tetapi bukan tak mungkin, bahkan banyak, orang yang justru bersyukur.