Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menjaga Hati bagi Penulis Selama Ramadan

18 Mei 2019   00:04 Diperbarui: 18 Mei 2019   00:49 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu bagaimana sehingga hati dapat berpaling, hati berubah dari baik menjadi buruk. atau sebaliknya. Dalam agama, hal seperti itu disebut mendapatkan bisikan dari Jin langsung ke hati.

Sebaliknya ada orang yang tersentuh oleh hal-hal sederhana. Logika sering terlalu rumit dan bertele-tele dalam menempatkan kesimpulan tertentu, tetapi hati tidak. Sekali saja hati tersentuh, bisa berubah drastis apa yang dimaui seseorang, apa yang dicita-citkannya, bahkan juga apa yang selama ini diyakini. Bila kebenaran sudah mengusik hati, itulah hidayah.

Pada zaman Rasulullah betapa banyak orang-orang yang semula mebencfi Nabi suatu ketika berbalik menjadi pembela nabi yang paling gigih. Jadi alangkah aneh ketika ada sekelompok orang mengabaikan syiar dan memilih kekerasan, bukan untuk mempengaruhi tetapi untuk mengalahkan, menghancurkan. Kebenaran dapat seketika muncul dari hati terdalam, dan mengubah seseorang seolah-oleh seketika menjadi orang lain. Itulah sebabnya syiar dengan kelembutan dilakukan. 

Dan begitu penting dan gentingnya peran hati, maka kelak di akhirat, hati --selain penglihatan dan pendengaran- yang dimintai pertanggungjawaban.

*

Lalu di mana praktik bermedia sosial diletakkan? Di sinilah persoaln timbul. Hal-halyang baik dan buruk menyatu dalam penampilan media sosial. Hal-hal yang bemanfaat atau sebalik tak berguna, yang penting dan yang sia-sia, yang menghasilkan produk positif dengan yang manghasilkan proudk negative, dan seterusnya, saling melekat, seolah takmungkin dipisahkan.

Justru di sinilah fungsi hati, peran hati untuk berdiri di atas landasan yang terbaik. Sudah banyak diuraikan mengenai baik buruk media sosial.

Dapat disebut beberapa diantaranya, yang positif yaitu memperluas jaringan (bagus untuk bisnis, untuk pendidikan atu kegiatn sosial), keluar dari isolasi komunikasi (oang tidak canggung dan merasa tersisishkandalam pergaulan karena kendala bila berhadapan langsung dengan orang lain), demokratisasi informasi (informasi apapun menyebar ke mana saja, kepada siapa sajam tidak pilih-pilih), munculnya kreasi sosial (rivalitas memunculkan kreasi sosial yang lebih tinggi dan lebih berkualtias).

Sedangkan yang negatif, sebagai berikut: penyebarluasan informasi palsu (hoaks, berita bohong dan menyesatkan) maraknya cyberbullying (ada anak yang depresi karennya, ada pula yang bunuh diri), dan terjadinya tindak kriminal (perkenalan melalui medsos lalu si gadis dibawa lari dan dilecehkan).

*

Ibadah puasa memiliki pengaruh yang sangat bear terhadap perbaikan hati kita. Karena puasa dapat melemahkan syahwat perut dan kemaluan. Dengannya kemudian kita mampu menjauhi kemaksiatan. Dan dengan menjauhi kemaksiatan maka hati akan menjadi bersih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun