Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bedah Buku "Jejak Orang Jawa di New Caledonia", di UMY dan UNS

12 September 2018   15:02 Diperbarui: 12 September 2018   19:56 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah peristiwa itu mereka menyadari ruginya sikap bungkam dan tidak mau terlihat dalam persoalan sosial-politik-ekonomi setempat. Kini mereka punya keyakinan baru, bahwa di New Caledonia yang multikultural,  keturunan Jawa harus lebih asertif dalam upaya mengangkat dan mempertahankan kepentingan sendiri. Transformasi luar biasa ini juga membuahkan hasil dalam proses integrasi di New Caledonia. Demikian pun sampai kini, terkait upaya mempertahankan identitas budaya, keturunan Jawa menghadapi tantangan yang tidak mudah,. 

Widyarka sebagai pembicara di UNS
Widyarka sebagai pembicara di UNS
Studi Sejarah dan Hubungan Internasional

Pengamatan dan penulisan mengenai Orang Jawa di New Caledonia oleh mantan Konjen Nouvea New Caledonia (2014-2017) Widyarka Ryananta itu dinilai dosen dan mahasiswa sebagai bagian dari studi sejarah dan diplomatik yang masih perlu terus dikembangkan.

Ade M Wirasenjaya, Dosen Kajian Globalisasi dan Isu-isu Non Tradisional, Editor in Chief Jurnal Hubungan Internasional UMY, kandidat doktor di UGM, mengapresiasi terbitnya buku "Jejak Orang Jawa di New Caledonia". Dalam penilaiannya, saat ini masih jarang seorang diplomat menulis buku terkait fenomena budaya bangsanya di suatu negara tempatnya ditugaskan.

Lebih lanjut dijelaskan, penulis sebagai seorang diplomat mencoba menjahit bangunan antropologis tentang bagaimana sebuah entitas budaya -Jawa -- mampu mengkonstruksi sebuah enklave peradaban yang sangat unik untuk kemudian mentransformasikannya pada arena sosial --politik serta identitas sebuah bangsa.

Sedangkan Dr. Nur Azizah, M.Si selaku Ketua Prodi Hubungan Internasional UMY, mengungkapan rasa terima kasihnya. Dikatakannya, "Acara ini sangat bermanfaat untuk memperluas cakrawala pengetahuan tentang fakta yang belum pernah diketahui sebelumnya. Bahwa ternyata banyak saudara-saudara setanah air -dalam artian etnis orang Jawa- yang bertahan hidup di negara kecil di Asia Pasifik seperti Kaledonia Baru,"

hadiran bedah buku di UNS
hadiran bedah buku di UNS
Proses Penulisan

Terbiasa dengan ketelitian dan ketekunan membuat laporan sejak mengawali karier sebagai diplomat dengan penugasan pada negera Negara di Asia maupun Eropa, Widyarka pun tak segan bertutur mengenai proses penulisannya. 

Tiga bulan menjelang pensiun pada April 2017 ide penulisan buku itu muncul dalam pemikirannya. Maka gerak cepat pun dilakukan. Beruntung terkait dengan tugas ia sudah terbiasa dan rutin menulis laporan maupun press release untuk dikirim ke media cetak dan elektronik di tanah air. Yang diperlukan baginya tinggal pengembangan dan pendalaman agar tulisan lebih lengkap dan berbobot, runtut dan utuh untuk sebuah buku.

Di tengah kesibukan sebagai Konjen Noumea, Widyarka meluangkan banyak waktu mendatangi narasumber dan sumber-sumber kepustakaan yang diperlukan di beberapa kota/provinsi lain, mewawancarai, mencatat dan terlibat langsung dengan kegiatan orang-orang Jawa di sana, dan langsung menuliskannya. 

Sering ia menulis hingga larut malam, sehingga harus diingatkan sang istri agar tidak melupakan kesehatan dengan segera beristirahat. Dengan ketekunannya kemudian  terkumpul 34 judul tulisan, yang terbagi dalam 4 subjudul.

Ketekunan dan keuletan dalam mewujudkan tulisan menjadi sebuah buku ini diharapkan pihak  UMY dan UNS dapat menginspirasi para diplomat maupun calon diplomat agar wawasan warga bangsa, dan khususnya para mahasiswa maupun dosen program studi Hubungan Internasional di tanah air makin luas dan terasah dalam pergaulan dunia.***12/09/2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun