Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Bagaimana Rasanya?

12 September 2018   09:17 Diperbarui: 12 September 2018   16:46 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
uang dan para koruptor

"bagaimana rasanya jadi
koruptor?" tanyaku pada isteri yang dari tadi
mencari-cari receh untuk beli sayur.
"tergantung waktunya,' jawab isteriku
tanpa menoleh. "ketika mereka jadi pesakitan
pasti rterasa betul sama dengan maling, begal,
pemerkosa, penyelundup, dan
bandar narkoba. Sama-sama membusuk
di penjara."

oh sedih nian bila begitu, ucapku dalam hati.
isteri menambahkan. "kala mereka bersimaharaja
merasa diri tuhan, penguasa jagad raya."
"aduh. . . .," seruku spontan, tanpa sadar.
kalau begitu biarlah esok-lusa aku berhenti.
tak ingin jadi tuhan, apalagi pesakitan.

"bagaimana rasanya jadi isteri koruptor?"
tanyaku ketika isteri pulang dari berhutang
 ke warung sebelah rumah. "pasti ia was-was,
suaminya bakal menikah lagi. . . .!"

hujan menderas di luar, perut makin lapar.
masakan belum juga matang. Isteri masih sibuk
mencari cara untuk mendapatkan beras
dan apa saja yang dapat dijadikan lauk.

jelas kami bemimpi saja untuk menjadi koruptor.
sebaliknya apakah mereka pernah sekali waktu

ganti bermimpi menjadi orang miskin
yang teramat miskin?
tentu, ketika mereka menjadi penghuni
ruang sempit berjeruji besi

rasakan
hadapi prosesnya, membusuk kamu
berjamaah, di situ.
bahkan ketika masih hidup
dan berhasil keluar dari penjara
baik tetaplah berkarib
dengan kutu busuk, tikus, dan sampah.
Cibaduyut, 15 Feb - 12 Sept 2018

Gambar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun