Begitu banyak nama dapat disematkan, tapi ada saja orang memakai nama yang tak lazim: ubur-ubur. Tapi mahluk laut lain memang sudah banyak yang digunakan untuk nama dan merk: kakap, paus, hiu, cucut, teri, dan lumba-lumba. Ubur-ubur, belum. Balum banyak. Sekitar lima tahun lalu ada tiga lelaki lucu yang membentuk Trio Ubur-ubur. Mereka melawak, bersinetron, dan menyanyi. Salah satu lagu andalan mereka berjudul Munaroh.
Masih ada lagi nama ubur-ubur terbaru. Kerajaan Ubur-ubur. Belum lama ini terkuak ada sekelompok orang yang menamakan diri seperti itu. Tentu saja kerajaan itu tidak ada sangkut pautnya denga trio. Hanya ada kesamaan nama saja. Dan mungkin itu hanya kebetulan belaka.
Ihwal Trio Ubur-ubur yang terdiri atas Bang Ocid, Aldi Taher, dan Bobby Maulana sebagian penonton sinetron lokal setia tentu masih hafal belaka lagak dan lagu mereka, gaya melawak, dan kualitas suara mereka. Â Sedangkan Keajaan Ubur-ubur didirikan oleh suami isteri Aisyah dan Rudi. Apakah mereka mirip ubur-ubur?
*
Geli boleh, geram silakan, dan penasaran juga tidak salah. Tapi memang betul ternyata, ada sebuah kerajaan yang tiba-tiba ditemukan, dengan nama sangat jenaka "Kerajaan Ubur-Ubur'. Kita boleh membayangkan di sana bermukim dan beraktivitas sejumlah hewan laut yang tubuhnya transparan, bentuknya bulat mirip payung, bergerak-gerak di kedalaman laut dengan mengembang-mengempis tubuh sedemikian rupa, dan sering menjadi mainan para penyelam.
Tapi tidak. Itu hanya nama, demikian kata (yang mengaku) 'raja'-nya, yang ternyata berkelamin perempuan. Kerajaan itu terdiri atas suami-isteri Ratu Aisyah Tasalamah dan suaminya Rudi Chairil Anwar, dan tinggal di kota Serang, Banten. Diberitakan mereka memiliki sejumlah pengikut (ada media yang menyebut angka delapan, media lain menyebut dua puluh orang), yang rutin melakukan aktivitas dengan berlandaskan pada kepercayaan tertentu  yang --bukan hanya berbeda- tetapi kelewatan anehnya.
"Pada Selasa (14/8/2018) dua orang pengurus Kerajaan Ubur-ubur dipanggil oleh pihak Polres Serang Kota. Pertama adalah Sony selaku seksi keamanan dan Nursalim sebagai Ketua Program Kerajaan Urusan Ritual dan lain-lain."1/
Polisi terus mendalami Kerajaan Ubur-ubur yang membuat resah warga. Termasuk apakah ada unsur penistaan agama oleh kelompok tersebut. Rencananya, pemanggilan akan terus dilakukan sampai kepada pimpinan kerajaan.
Sejauh ini Polisi masih terus melakukan penyelidikan --selain datang dan fakta tertulis maupun hasil wawancara-, baik kesaksian sejumlah warga sekeliling tempat tinggal mereka maupun pertanyaan kepada suami-isteri itu.
Sementara itu ditinjau dari segi kesehatan, ada dugaan mereka mengalami gangguan jiwa. Dalam pemeritaannya, detik.com menulis:
"Psikiater dari Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) dr Gitayanti, SpKJ, mengatakan bisa jadi itu adalah delusi, sebuah tanda dari gangguan kejiwaan. Dijelaskan bahwa delusi ini biasanya terjadi ketika proses berpikir dan keseimbangan kimiawi di dalam otak terganggu."2/
Orang tersebut sadar, namun karena memiliki gangguan maka ia akan meyakini bahwa keyakinan tersebut betul. Yang terganggu pada orang tersebut adalah tilikan terhadap keyakinan. Jadi dia menganggap dirinya betul," pungkas dr Fransiska.
*
Kata ubur-ubur dalam Trio Ubur-ubur  dan Kerajaan Ubur-ubur ternyata sekadar nama. Mungkin supaya beda, aneh, atau unik saja.  Mungkin bahkan para pembuat nama tidak tahu bahwa secara fisik ubur-ubur tidak punya kepala, selain itu mulut dan anusnya terletak di lubang yang sama, sisi yang dekat mulut disebut oral dan sebaliknya disebut aboral.
Berita muthakhir, Kerajaan Ubur-ubur dinyatakan sesat dan menyesatkan serta menista agama. Media massa menyebutkan sejumlah kesesatan dan penistaan mereka.
"Kerajaan Ubur-ubur dinyatakan sesat dan menyesatkan sesuai pedoman MUI tentang 10 kriteria aliran sesat. Hal tersebut bisa dikenakan pasal penistaan agama," kata Sekretaris MUI Kota Serang Amas Tadjudin kepada wartawan, Serang, Banten, Kamis (16/8/2018).3/
Itu berarti nama ubur-ubur akan segera terkubur. Sedangkan para pendirinya kemungkinan besar akan tersungkur, menjadi pesakitan, tidur di  lantai tanpa kasur.***17/08/2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H