Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | (RTC) Pot Bunga Tanah Liat

28 Juli 2018   14:37 Diperbarui: 28 Juli 2018   17:02 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekuntum tumbuh dan mekar indah
bunga merah jambu di teras rumah
harumnya ramah, kuingat, wanginya luluh
pada jauh hari yang begitu teduh.

Tentu saja itu rumah sederhana keluargamu
tempat sekali waktu kusempatkan singgah
untuk bercanda, mendapati sekuntum ranum
pada senyummu tak kalah rekah.

Rajin engkau merawat sisa kenangan
pot-pot tanah liat berbunga, kebun kecil
buah dan daunan warna-warni indah
sekeping rindu setia penampung gelisah.

Kini kuntum itu berpindah ke ujung tanjung
jauh pandang, tapi lekat dalam lamunan
kuntum demi kuntum melayang.
Didera angin laut, dan jatuh, merapuh.

Kelopak bunga dan mekar, biarlah kusimpan
bila pagi segera datang, hangati bibir dan mata
tak 'kan kulupakan pot-pot itu, di sana
pada sisa senyummu, mengelopak bunga, di hati.

Sekemirung, Des. 2017 -- Juli 2018

Foto

rumpies the club
rumpies the club

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun