Proses perubahan itu perlu waktu lama. Ulat mengalami pergantian kulit berkali-kali hingga di pergantian kulit terakhir ia menjadi kepompong. Saat itu masanya berpuasa 7-20 hari, hingga akhirnya terbentuk kupu-kupu yang cantik dan bermanfaat dalam proses penyerbukan tanaman.
*
Silaturahim, terjadi pula sejak pagi hingga malam hari. Menundak waktu mudik memiliki keuntungan tersendiri. Selama ini melakukan shalat Idul Fitri di kampung halaman. Bila beruntung bertemu dengan teman-teman lama. Sedangkan bila di rumah sendiri masih bertemu dengan para tetangga dan jamaah masjid yang sama-sama belum atau bahkan tidak pulan kampung.
Dari mulai di lapangan, hingga ke ujung perumahan, hingga ke masjid saat Jumatan, tak lepas dari aktivits saling menyapa, mengucap selamat Idul Fitri, dan bersalaman disertai ucapan saling bermaafan dan mendoakan untuk kebaikan semua.
Begitu mestinya muslim yang menempatkan diri sebagai insan moderat dan menjaga keseimbangan. Dalam Islam sendiri terdiri banyak aliran dan paham, dan alangkah indahnya ketika hari ini penentuan tanggal 1 Syawal 1439 Hijriah pun jatuh parda hari yang sama. Kondisi perekonomian relatif sejuk, lalu-lintas mudik dengan berbagai problemnya relatif lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu, dan berkurangnya aneka kehebohan di media seperti biasanya jelang Lebaran.
Dan itu semua mudah-mudahan hikmah dan berkah dari proses moderat serta metamorfosis setiap muslim yang melaksanakan ibadah-amaliah Ramadan dengan lebih baik tahun ini.
Mudah-mudahan ini pertanda baik, bahwa bangsa Indonesia (khususnya umat Islam) terus belajar dengan baik menghadapi ujian demi ujian secara individu maupun kelompok untuk berperan penting membawa negeri ini pada kondisi ideal: adil-makmur, serta aman dan sejahtera. Dalam Bahasa Jawa disebut 'gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo'. Sedangkan dalam bahasa Arab, 'baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur". Insya Allah. Aamiin. Mungkinkah? Insya Allah.*15/6/2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H