Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Minuman Dingin dengan Santan dan Kelapa

1 Juni 2018   23:45 Diperbarui: 2 Juni 2018   10:07 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
minuman dingin dengan sanan dan kelapa (Gambar: lifestyle.okezone.com)

Untuk berbuka orang memilih minuman. Untu membasahi tenggorokan, sekaligus menghilangkan haus. Minuman pertama kali dicecap setiap orang yang berbuka puasa adalah minuman. Namun anjuran kesehatan, minuman terbaik pada saat itu yaitu air putih.  Hangat atau dingin. Tujuannya agar tubuh yang seharian terkuras cairannya segera mendapatkan pengganti.

Makanan dan minuman yang dipilih kemudian memang lebih bervariasi. Makanan  yang dipilih biasanya kurma, kue, atau bubur sumsum, kolak dan candil. Sedangkan minuman yang dipilih biasanya yang dingin, dari mulai es/sop  buah,  es campur, dan aneka es lain. Minuman panas seperti kopi hanya dipilih oleh orang-orang yang sudah kecanduan kopi.

Demikian pun makanan dan minuman dipilih yang cepat dan dapat dimakan serta diminum dengan cepat, sebab shalat Maghrib berjamaah sudah menunggu di masjid terdekat. Bahkan makanan pun tidak dipilih berasa asam (pisang pada kolak ada yang asam, pilih bahan rujak yang tidak terlalu kecut) sehingga perut tidak justru melilit/mules ketika sedang melakukan shalat berjamaah di masjid.

Kembali pada pilihan minuman dingin, tempat di mana kita bermukim mempengaruhi. Sewaktu masih tinggal dengan orang tua di Yogya, sesekali Ibu dari pasar (berjualan gado-gado di pojok pasar) menyisakan kelapa kopyor untuk berbuka anak-anaknya. Ini praktis menyiapkannya. Sediakan sejumlah gelas, masukkan kelapa kopyor dua-tiga sendok ke dalam tiap gelas, lalu diberi sirup berwarna merah (gula pasir, pewarna, dan pandan atau essen) , lalu air putih, dan es batu/serut sampai memenuhi gelas. Pada waktu itu lemari es alias kulkas belum ada. Es batu dibawa dari pasar yang diproduksi pabrik es balok.

Secara umum es kelapa koplyor memang rasa kelapa, namun tekstur kelapanya sudah berubah menjadi bergumpal-gumpal, terasa lebih gurih dan kenyal. Beda dengan kepala muda yang harus diserut lebih dahulu, kepala kopyor karena kelainan genetik memang sudah terbentuk seperti itu ketika dipetik dari pohon (khusus pohon kelapa kopyor).

Ketika tinggal di Manado, saya terbiasa berbuka dengan es kacang. Ada dua jenis es kacang, yaitu yang menggunakan kacang tanah, atau kacang sayur. Untuk es kacang tanah, kacang  digoreng sebelum di masukkan dalam campuran es serut. Sedangkan es kacang merah menggunakan brenebon (dari bahasa Belanda 'bruine bonne' atau kacang merah). Kacang direndam semalam sebelum digunakan. Bahan lain yaitu gula merah dan pasir, santan, pandan, santan, dan es batu/serut.    

Ya, meski tidak sesegar diminum pada siang hari, ketika panas terik dan haus setelah bekerja fisik misalnya, es kacang untuk hidangan berbuka puasa tetap saja mengundang selera. Kenangan akan rasa es kacang itu tak terlupakan setiap kali berbuka puasa. Ya, tentu ingat juga akan masa lalu di rumah mertua indah yang membuka rumah makan sejak pagi hingga jelang tengah malam di Jalan Sam Ratulangi Manado.

Kini di kota penggunungan ini minuman dingin favorit saya tak jauh-jauh dari kepala, yaitu kelapa muda. Pesan langsung dari penjualnya hanya air kelapa, kelapa serut, dan sedikit susu.  Agar dingin ketika diminum membelinya setelah shalat Ashar dan langsung dimasukkan ke dalam kulkas (tanpa es batu). Ini terasa lebih sehat. Sesekali dicampur dengan agar-agar buatan sendiri.

Kebanyakan pembeli kelapa muda menggunakan es batu, sirup dan susu hingga setengah gelas sendiri. Sisa setengah gelas baru diisi air kelapa dan serutan kelapanya. Campuran ini saya rasa terlalu manis, susu saja sudah manis, masih ditambah sirup dengan ukuran lebih dari sekadar manis. Jadinya sangat tidak sehat.

Sesekali saja berbuka dengan kolak atau candil, dan ini memang bukan jenis minuman. Tapi saya suka sekali memakannya dengan memasukkan es batu ke dalam kolak atau candil. Jelang berbuka puasa banyak pilihan yang dapat dibeli. 

Namun kita harus hafal mana penjual yang makanan/minumannya enak dan sehat, dan mana yang tidak. Sehat terutama karena kemasan ditutup, sehingga terhindar dari debu dan lalat. Sehat karena bahan-bahannya yang baik dan sesuai standar makanan. Bila lidah dibiasakan dengan pilihan yang lebih teliti dan hati-hati maka akan terbiasa juga untuk menandai satu makanan/minuman sehat atau tidak, dengan mencicipnya lebih dahulu.

Sedikit catatan, ketika badan kurang fit maka minuman dingin lebih baik dihindari, agar tidak justru menjadi batuk, demam, dan kondisi tubuh makin lemah. Ganti saja dengan jenis minuman hangat. Puasa baru akan memasuki hari ke 17, dan masih cukup lama untuk tetap menjaga kebugaran dan kesehatan. Apalagi tuntutan diri agar kegiatan ibadah dan muamalah pada hari-hari terakhir lebih ditingkatkan lagi.

Demikian saja pengalaman saya berbuka dengan minuman dingin. Mudah-mudahan menginspirasi bagi yang belum pernah mencobanya.***1/6/2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun