Memilih sosok inspiratif tentu bukan perkara mudah. Kapan pun, juga saat ini. Sebab seringkali terjadi kita, bahkan umum, keliru menilai. Â Banyak tokoh di negeri ini yang tampak sangat cemerlang pada bidangnya, bahkan secara spiritual, namun lemah mentalnya. Godaan duniawi mengalahkan bibit-bibit terbaik. Banyak yang kemudian memilih menjadi penghuni 'hotel prodeo' gara-gara kelemahan itu. Dan karena itu mereka bukan sosok inspiratif yang pantas disanjung dan diteladani.
Demikian pun menyamaratakan setiap tokoh sebagai 'kurang' pun tidaklah baik. Oleh karena itu dengan berpedoman pada kemungkinan kurang  tepat dalam menilai, atau kurang jeli dalam mengamati, saya  merasa perlu menonjolkan satu nama sebagai sosok inspiratif.
Menandai sosok ustadz yang populer (meski tidak menjadi penceramah di layar televisi), saya memilih Ustadz KH Anwar Zahid sebagai sosok inspiratif.
Tidak sulit mendapatkan kesejukan ceramahnya, tinggal cari dan unduh di youtube. Gaya bicara, gerak tubuh, materi bahasan dan pendekatan humor menjadi daya tarik penonton. Jamaahnya terutama  beretnis Jawa di berbagai daerah bahkan di seluruh pelosok tanah air dan beberapa negara .
Sejak demo berjilid-jilid dengan para pembicaranya (entah berceramah atau berorasi politik) berteriak-teriak di atas mimbar bergerak, dengan suara speaker yang menggelegar ke mana-mana; saya rasa gaya seperti itu lebih bersifat provokatif dan menghardik (bukan merangkul). Mengancam dan menakutkan.  Gaya ceramah seperti itu rupanya menular pada beberapa penceramah agama di  layar televisi.
Kyai Anwar Zahid tampil beda. Sejalan dengan pilihan politiknya yang anti radikalisme dan pendukung penuh NKRI, sosoknya rendah hati dan tidak menggurui.
KH. Anwar Zahid lahir pada tahun 1974, di dukuh Patoman, Desa Simorejo, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro. Tema ceamahnya beragam namun sebagian besar untuk konsumsi warga menengah ke bawah, diantaranya mengenai konflik antar tetangga, keharmonisan suami-isteri dan keluarga. Ceramahnya di dalam dan luar negeri kemudian tersaji dalam bentuk rekaman yang sangat banyak jumlahnya.
Rupanya Pak Kyai memiliki tim sendiri untuk merekam dan memposting setiap ceramah yang di lakukan (meski kualitasnya setara video amatir) sehingga penggemarnya terpuaskan dengan sajian itu.Â
Belasan rekaman ceramahnya sudah saya tonton, dan setiap kali mengulang mengikuti satu ceramah di youtube saya masih terus tertawa. Bahkan ada wanita berhijab yang me-lipsinc beberapa menit salah satu ceramahnya dengan begitu fasih dan medok, dan menggelikan.
KH Anwar Zahid termasuk salah satu dari 200 penceramah yang telah diverifikasi oleh Kementerian Agama. Â Daftar yang memunculkan kontroversi itu menggambarkan kompetensi dan keandalan Anwar Zahid diantara para penceamah nasional.
Sementara itu Majelis Ulama Indonesia atau MUI sedang menggodok sertifikasi ulama atau mubaligh dan standardisasi dakwah. Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi Masduki Baidlowi saat dihubungi Tempo (27/5/2018) menjelaskan mengenai rencana sertifikasi dai. "Tujuannya agar umat terlindung dari ceramah-ceramah dengan paham ekstrem dan ceramah yang tidak kompatibel dengan paham kebangsaan," Â
Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa ulama adalah pewaris para Nabi. Oleh karena itu seorang ulama sejati harus mendalami prinsip-prinsip ajaran Islam. Lalu diamalkan dalam perilakunya sehari-hari dengan senantiasa sabar, bijak, berpikiran terbuka, toleran, mengayomi, menyejukkan, mencerahkan, tidak merasa paling benar sendiri, menyerukan persatuan dan kesatuan umat manusia untuk tujuan kebaikan. Ia juga menyerukan semangat belajar ilmu pengetahuan, dan berbagai perilaku Qur'ani lainnya.
*
Sebenarnya kalau mau ideal sosok inspiratif tentu saja keluarga dan para sahabat nabi. Pilih saja salah satu, di sana kita dapat banyak keteladanan yang luar biasa: otentik, dahsyat, dan inspiratif. Ada sahabat yang ahli ibadah, ahli puasa, ahli perang, ahli tadarus, ahli fikih, ahli sejarah, ahli ilmu pengetahuan, dan banyak lagi.
Mereka telah menjadi buku sejarah yang tercatat dengan tinta emas. Bahkan mereka sudah dipastikan oleh Rasulullah masuk surga. Nama-nama itu diantaranya: Khadijah binti Khuwailid, Ali bin Abi Thalib, Â Zaid bin Haritsah, Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Â Abbas bin Abdul Muthalib, Â Hamzah bin Abdul Muthalib, dan Ja'far bin Abi Thalib.
Dengan demikian mengambil sosok inspiratif pada masa sekarang sunggah sangat riskan, demikian pun mereka -salah satunya KH Anwar Zahid- tetaplah sosok-sosok yang sangat mumpuni dalam bidangnya. Mudah-mudahan perjuangan mereka pun dapat mengikuti jejak keluarga maupun para sahabat Rasulullah. Insya Allah. Aamiin. 29/5/2018
Sumber:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H