Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Sahur, Sehat, dan Berkah

26 Mei 2018   23:33 Diperbarui: 26 Mei 2018   23:42 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sahur menjadi bagian tak terpisahkan dari puasa Ramadan. Orang boleh saja sekadar minum air putih sesaat sebelum imsak. Itu bagi yang terlambat bangun, dan harus buru-buru setelah imsak. Terburu-buru mempersiapkan diri untuk shalat Subuh berjamaah di masjid. 

Namun untuk anggota  keluarga --khususnya kaum ibu- yang memiliki waktu leluasa untuk mempersiapkan menu yang lebih baik, lengkap dan sehat; memasak menu yang mengundang selera dan bervariasi dari hari ke hari memberi pengalaman menakjubkan bagi anggota keluarga.

Ada orang yang tidak bisa/terbiasa makan sahur. Tidak ada selera, dan tidak ada minat. Mereka hanya minum kopi dan merokok (untuk yang kecanduan dua hal itu). Tetapi tentu kebiasaan demikian tidak sehat, dan pasti akan berpengaruh kurang baik pada kondisi tubuh .

Sebaliknya ada orang yang sangat berhati-hari mempersiapkan makanan sahur agar kekhusukan shalat Subuh maupun mendengarkan tausyiah setelahnya dapat dijalani dengan baik.  Makanan yang terlalu pedas, asam, panas, mengenyangkan, dan yang membuat tidak nyaman di perut memang harus dihindari. Khususnya untuk para bapak dan anak-anak lelaki yang shalat berjamaah di masjid . Sedangkan para ibu yang tidak ke masjid bisa lebih leluasa menyantap hidangan sahur tanpa takut kerepotan bila kondisi perut memburuk.

*

Namun menu sahur betapapun tetap harus yang mengundang selera, menyehatkan dan menguatkan untuk menghadapi satu siang menahan lapar dan dahaga, tanpa mengendorkan aktivitas pekerjaan maupun amal-ibadah.

Berikut beberapa menu yang dapat diselang-seling dihidangkan pada meja makan saat makan-minum sahur. Dapat pula dibuat sesuai dengan waktu yang dimiliki (karena bangun terlambat atau alasna lain). Pada waktu berbelanja (tidak tiap hari) sudah dipersiapkan betul-betul masakan apa yang akan dibuat.

Pertama, sup ayam Jawa. Resep sup ayam sederhana, dan dapat diolah serta dihidangkan dalam waktu cepat. Untuk daging ayamnya dapat dipilih sesuai kebutuhan: ayam pedaging, pejantan, atau ayam kampung. Harga ayam kampung jelas lebih mahal, namun cita rasa sup memang jauh lebih lezat.  Untuk mempercepat persiap, ayam biasanya sudah dipotong-potong sebelum disimpan di dalam kulkas. Ayam direbus untuk mendapatkan kuah kaldu gurih yang nikmat. Untuk menyiapkan sayur capat lebih cepat, diantaranya wortel, kentang, kol, daun sledri, bakso, dan buncis dibersihkan dan dipotong-potong..  

Sup ayam dapat disiapkan bila waktu sahur masih cukup panjang. Bila waktu kurang dari itu maka harus dicari alternatif lain, diantaranya dengan membuat gado-gado.

Kedua, gado-gado ala Pojok Pasar Beringharjo.  Bila kita berbelanja sayur dua atau tiga hari sekali, maka bahan-bahan untuk gado-gado dapat digunakan dari sisa pembuatan sup ayam sehari sebelumnya. Kentang, kol, bahkan wortel dapat digunakan. Ditambah dengan tauge, mentimun, tomat, tahu, telur rebus, selada, dan kerupuk udang. Bumbu kacang dapat dibuat sendiri, atau membeli bumbu yang sudah jadi. Tinggal mencairkannya ditambah kecap dan cabe sesuai selera.

Ketiga, nasi goreng ala hotel bintang lima.  Siapkan nasi dingin yang ditanak tidak lembek sesuai porsi yang hendak dibuat, lalu siapkan semua bumbu dan bahan lain: mentega/margarin, kecap, saos dan cabe, bawang goreng, irisan tomat, kerupuk. Lebih dahulu udang dikupas kulit/kepalanya dan digoreng, lalu telur ayam digoreng mata sapi. Saat memasak saos dimasukkan wajan paling akhir. Penyajian yang baik dan menarik akan membangkitkan selera makan sahur.

Nasi goreng dibuat bila waktu sudah sangat mepet, karena semua bahan dapat langsung dimasukkan (sesuai urutan), dan hasilnya tidak akan jauh berbeda. Hanya penampilannya menjadi kurang menarik.

Adapun minumannya dapat dibuat tiga pilihan pula. Yang paling mudah dan sehat ya air putih, dingin atau hangat. Lalu dibuat yang manis menggunakan gula, sirup, atau pemanis buatan (untuk penderia diabetes) untuk teh, susu, atau kopi.

Makan-minum yang lezat dan nikmat pada saat sahur betapapun menambah semangat bagi muslim-muslimah yang akan melakukan puasa sepanjang siang, dari Subuh hingga Maghrib, denganpenuh semangat. Lebih dari itu sahur (dengan ukuran yang memadai dan tidak berlebihan) memberi dukungan kesehatan dan ketahanan tubuh, dan lebih jauh lagi juga  membawa berkah.

Itu saja menu sahur terbaik yang pernah saya rasakan dalam waktu yang berbeda, dalam pengalaman saya melakukan puasa di Bulan Ramdan. Selamat menyiapkan hidangan sahur.***26/5/2018

 Gambar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun