Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Lelaki Bercadar Sarung

23 Maret 2018   06:12 Diperbarui: 23 Maret 2018   15:18 1103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kondisi tertentu hal itu sah-sah saja. 'Perempuan Berkalung Sorban' merupakan judul sebuah film. Film yang dirilis 2009 itu,  dibintangi Revalina S. Temat dan disutradarai Hanung Bramantyo. Film tersebut berkisah seputar perjuangan perempuan di lingkungan pesantren konservatif. Sedangkan 'lelaki bercadar' menjadi julukan untuk seorang teroris asal Malaysia dalam penyamarannya ketika buron, namun akhirnya ia  tewas di tangan petugas.

*

Siang harinya perbincangan mengenai maling makin ramai saja. Setelah berbagai teori mengenai bagaimana maling beraksi, kini ditambah lagi dengan usaha apa yang harus dilakukan warga.

"Apa akal kita untuk meringkus maling durjana itu, Bu Tini?" tantang Mak Fatmah Edi Mur ketika secara sengaja di pos ronda.

"Coba sederhanakan dulu pertanyaanmu itu, Mak Fatmah. . .. !" sahut Bu Tini Subejo yang sudah lebih dahulu duduk di sana, menyarankan.

"Lho itu sudah yang paling sederhana. Mau dibikin apa lagi?" Mak Fatmah Edi Mur berkelit. "Oke kusederhanakan. Begini. Mari berunding cara kita menangkap si maling."

Belum sempat dijawab, keluar Mas Bejo yang seperti biasa hendak nimbrung pembicaraan. Namun Mak Fatmah sudah menjauh, disusul Bu Tin..

Satu jam kemudian pembicaaan pada kelompok lain lebih mengerucut.

"Nanti malam para bapak silakan berkumpul dan membahas persoalan ini.. Kumpulkan kawan-kawan anggota pos ronda 'klub banting kartu'. Jam sembilan seperti biasa lapak sudah bisa dibuka. . .!" ujar Mas Bejo lengkap dan sangat jelas.

"Siap. Camilan dan minuman seperti biasa bawa sendiri-sendiri, Panitia hanya menyediakan air kemasan. . . . .!: Pak Edi Mur menambahkan.

*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun