Saya memilihnya dari sekitar 100 judul cerita yang pernah muncul di Kompasiana. Judul bukunya saya ambil dari judul sebuah cerpen saya yang pertama kali mendapatkan HL, yaitu Orang-orang yang Menyerah. Sebuah cerita tragis, yang bahkan saya sendiri ikut 'trenyuh' pada sosok antagonis didalamnya.
Rencananya jumlah halaman buku sekitar 100 halaman saja. Tipis, tapi padat. Semalam draft naskah lengkap sudah saya kirim via email kepada Pak TS. Desain sampul masih digarap anak saya yang kesehariannya akrab dengan desain interior. Sementara itu pengajuan ISBN sudah dikabulkan. Proses berlanjut, penyuntingan, layout, sebelum masukmesin cetak. Juragan penerbitan ganti punya gawe. Rencana akhir bulan ini buku kumcer tersebut mewujud.
Indie, Hadir
Saya senang buku kumcer itu nantinya merupakan buku kedua saya. Sebelumnya secara indie pula saya membuat buku kumpulan puisi, berjudul "(Hanya Orang Gila) Yang Masih Menulis Puisi'.
Sementara itu kalau bicara soal buku antologi dan buku bersama Kompasianer lain sekitar 10 judul sudah saya ikuti. Terdiri dari buku puisi, cerita mini, human interest/features. Dua tulisan yang cukup membanggakan yaitu tulisan mengenai sosok Pak Tjiptadinata Effendi berjudul Semangat Matahari pagi, dan tulisan mengenai makna keberagaman dalam buku (In)toleransi yang dieditori oleh Pak TS.
Begitulah, Sabtu besok jangan lupa untuk menghadiri acara Kompasiana Karnival, yang dipendekkan menjadi Kompasianival. Tahun 2017 ini kompasianival diselenggarakan di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan. Sampai jumpa besok di sana. Terima kasih bila bersedia menyempatkan hadir, dan mengikuti acara sampai selesai Sebab itu berarti juga merayakan hari ulang tahun saya, ya ultah saya ke 60 tahun. Keren, ya? Siapa? Kompasianival 2017.
Bandung, 20 Oktober 2017Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H