Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kala Mereka Memanusia

16 Oktober 2017   21:36 Diperbarui: 16 Oktober 2017   22:00 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lihatlah kawanku, monyet lepas lagi
krangkeng tak mampu menjaringnya
jala tak sanggup menjeratnya, ia lepas
berlari kencang menuju ke keliaran abadi.

Lama sudah kota-kota bersepuh mainan
anak-anak berlarian mengejar bayang
juga si tua dan mereka yang tak mau lepas
dari masa kanak, tak malu menjarah hutan.

Hutanku aneka satwa dan pohonan meraya
langit menaunginya dengan mendung
sesekali gerimis, satwa berloncatan bingung
perut lapar, tinggal pakan daun dan buah racun.

Tapi monyet-monyet rakus terus berebut
sepanjang hari mereka bergelut, gaduh.
Satwa lain pun bangkit menyingkir dengan prihatin
raja hutan maklum saja: mereka memanusia.

Mahluk yang tak ada malunya, berebut
tak lain cara mereka menata jati diri.
Lalu adu mulut, dan saling sikut tanpa henti.
Monyet sifatnya, sungguh, manusia wujudnya.


Cibaduyut, 16 Oktober 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun