Sementara itu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Hamengku Buwono X dalam kata sambutannya memberi kesan-kesan, “Saya berkunjung ke Noumea – ibukota New Caledonia atas undangan komunitas orang Jawa di sana dan KJRI Noumea, pada 2 dan 3 September 2016”. Menurut Sultan, orang-orang Jawa di Kaledonia Baru yang pernah dijumpainya di masih mengenakan batik, menabuh gamelan, bicara ‘Jowo’, dan menyuguhkan kuliner khas Jawa. Terbitnya buku ‘Jejak Orang Jawa di New Caledonia’ diharapkannya memberi pengaruh positif pada pengembangan diplomasi Indonesia, termasuk diplomasi dalam memelihara tradisi dan kehormatan orang Jawa di belahan dunia manapun mereka berada.
Pada cover belakang terpajang dua nama kolega Widyarka yang memberi endorsement. Wakil Mentgeri Luar Negeri RI Dr. A.M. Fachir menulis, “Buku ini menjadi rujukan penting tidak hanya dalam kerangka kajian mengenai diaspora Indonesia di manca negara, akan tetapi juga terkait dengan masa depan hubungan RI – New Caledonia.
Sementara Sekretaris Presiden/Kepala Sekretariat Presiden, Dr. Darmansjah Djumala, M.A mengungkapkan, “Buku yang menukilkan kisah orang Jawa dengan segala pernak-pernik kehidupannya di Kaledonia Baru ini sesungguhnya menegaskan bahwa diaspora Indonesia adalah perantau tangguh yang mampu mewarnai perikehidupan bangsa lain. Itulah salah satu ciri bangsa yang besar.”
Keterampilan menulis –selain penguasaan beberapa bahasa asing- merupakan salah satu keharusan yang dipelajari dan dipraktikan oleh setiap diplomat. Namun untuk menulis buku, diperlukan kemampuan dan ketekunan lebih banyak. Dan hal itu juga dirasakan oleh Widyarka Ryananta sebagai diplomat karier. Dari pengetahuan, pengalaman, pergaulan, dan serta pendalaman literatur, Konsul Jenderal RI Noumea - dari akhir November 2014 hingga akhir Maret 2017- mampu menyusunnya menjadi sebuah buku.
Widyarka Ryananta alumni angkatan 1973 SMA Negeri I Teladan Yogyakarta dan lulus Jurusan Hubungan Internasional FISIPOL UGM tahun 1984. Ia berkarier di Departemen Luar Negeri RI (sekarang Kemenlu), dan pernah ditugaskan di Seoul (Korsel), Tokyo (Jepang), Bruxelle (Belgia), dan Kualalumpur (Malaysia). Dalam karier panjang di Kemenlu, Widyarka kemudian mendapat tugas sebagai Konjen RI di Noumea, New Caledonia hingga memasuki masa pensiun per 1 April 2017 lalu.
Buku setebal 248 halaman berisi 32 artikel terbitan Peniti Media pada pertengahan April 2017 itu telah di Launching pada Jumat, 21 April 2017 di Benteng Vredeburg, Yogyakarta. Aktivitas itu bersamaan dengan kegiatan Javanese Diaspora 3, yang dihadiri ratusan wakil Diaspora Jawa dari berbagai belahan di dunia, termasuk dari wilayah New Caledonia.
Bandung, 28 April 2017
Catatan: Foto-Foto Pribadi Purwaning Putri, Staf KJRI Noumea – New Caledonia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H