Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

(Horor Koplak) Selepas Pernikahan Den Jambul pun Raib

12 Januari 2017   23:41 Diperbarui: 13 Januari 2017   08:43 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ombak besar laut selatan jawa

Jelang maghrib serombongan orang berbaris di depan pintu gerbang. Den Jambul terkejut. Ia menyuruh Lamsidi si asisten rumah tangga untuk membuka gerbang. Den jambul membatin, mereka bukan nelayan yang berdemo, bukan penduduk setempat yang ingin minta sumbangan, dan entah siapa. Lalu siapa mereka?

Den Jambul mempersilahkan rombongan tamu belasan orang itu masuk ke rumahnya. Dan betapa kagetnya ia sebab diantara tamu itu ada sosok perempuan yang selama ini selalu datang. Ia hafal langkah kaki, perawakan, dan solah-tingkah perempuan itu. Namun wajah perempuan itu tertutup cadar. Den jambul curiga lalu menduga-duga, dan dugaanya hampir pasti, namun ia ingin minta kejelasan.

Sebelum tamu membuka pembicaraan, Den Jambul mendahului bertanya: “Saya sangat kaget atas kedatangan rombongan ini. Dari mana, dalam rangka apa, dan mengapa? Adakah semua ini bersangkut-paut dengan saya?”

Den Jambul tidak fokus mendengarkan apa kata seorang tamu yang mewakili rombongan. Matanya tertuju pada perut perempuan milirp Ling Ling yang tampak membukit kecil. Hatinya berdesir halus untuk segera tahu inikah mungkin pokok soal kedatangan mereka.

***

Para tetangga dekat hanya tahu malam itu suasana rumah Den Jambul ssangat ramai. Seperti bunyi gamelan penganten. Para tamu datang silih-berganti, suara piring, garpu dan gelas kaca gemerincing menandai pesta makan-minum yang sangat meriah.

Namun sejak malam itu Den Jambul alias Denmas Ronggo Rodokerow yang berpenampilan slebor, berhati kendor, dan sering tampil menor, lenyap tak tahu rimbanya. Raib. Lamsidi –si asisten rumah tangga yang setia- juga ikut menghilang. Rumah dan bisnis perikanan diteruskan saudara jauh Den Jambul, namun segera bangkrut dan tutup. Seorang tetua desa yang punya kearifan Kejawen bermimpi diperlihatkan Den Jambul dijemput ibunya untuk dinikahkan dengan Ling Ling di dunia kegaiban Laut Selatan. ***

Bandung, 12 Januari 2017

Sumber gambar

kyb-587792ab0f9773e64d36d124-5877b1195497730e0b4e1136.jpg
kyb-587792ab0f9773e64d36d124-5877b1195497730e0b4e1136.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun