Ucapan selamat pagi, apa khabar, tulisan yang menarik, artikel bermanfaat, typo dikurangi ya, mantap, berbobot, keren, dan ungkapan pendek apa saja yang datang dari Admin Kompasiana pada kolom komentar misalnya, mungkin menjadi salah satu bentuk memanusiakan penulis artikel yang bersangkutan (acak atau menurut kriteria tertentu, lepas dari berjimbunnya artikel yang datang menyerbu Kompasiana, lepas dari peringatan/pemberitaan terkait kriteria teknis penulisan dan isinya).
Penutup
Dalam kata perpisahan Pepih Nugraha dari Kompasiana (setelah memutuskan berkantor di Kemang) terlihat jelas betapa penulis dan pembacalah yang melatar-belakangi salah satu ‘kesuksesannya’ selama delapan tahun menjadi komandan Kompasiana. Menempatkan penulis dan pembaca menjadi sekadar angka tentu bukan hal yang sama sekali salah, namun bila ada perbaikan dalam rangka ‘memanusiakan manusia yang lain’ (selain berbagai program dan kegiatan yang ada) tentulah bukan hal yang gampang. Â
Menurut hemat penulis, tarik-ulur sebutan ‘angka atau manusia’ dalam konteks perannya di Kompasiana akan  terus menjadi pertanyaan dan pro-kontra, dan entah bagaimana mencari jalan keluar agar ada kepastian jawabannya. Dalam konteks tulisan AR, penulis dan pembaca Kompasiana apakah senasib dengan perlakuan konsumen di Pasar Tradisional atau sudah melangkah menjadi perlakuan di Pasar Modern. Dan hal itu kelak sejarahlah yang akan menjawabnya!***
Bandung, 9 Januari 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H