Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pada Salah dan Lupa, Mari Menuding

6 Januari 2017   16:22 Diperbarui: 6 Januari 2017   18:23 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
antara wayang dan dalang

Negatif, Mari

Semua negatif dan runyamitas hari ini tentu merupakan produk nyata dari buruknya praktek keagamaan, kesukuan, kebudayaan, kemasyarakatan dan sebutlah apapun yang lain pada masa lalu. Siapa tokoh-tokohnya, siapa sosoknya? Pasti ada dan nyata, dari yang oknum menasional hingga sekadar kepala keluarga. Janganlah kita berlagak tidak tahu, jangan bersikap tutup mata.

Ketika seseorang tiba-tiba merasa menjadi pahlawan untuk semua kebaikan dan semua hal positif, maka patut baginya memasang cermin besar untuk berkaca dan mawas diri. Peristiwa hari ini pemecahannya tidak seperti tampaknya, tidak semudah membuat jalan pintas, tidak segamblang jalan pikiran para oportunis, tidak semua laki-laki!

Tapi memang sah-sah saja kalau kini ada yang mengajak kita semua untuk memperbaiki negeri ini dengan semangat mencari sisi negatifnya saja. Mari berlomba-lomba untuk mencari kesalahan, kekurangan dan  lupa/alpa/lalai/abai sebesar-besarnya pada diri orang lain sehingga kita yakin tidak ada yang terlewat untuk diperbaiki, dibetulkan, dan bahkan disempurnakan.

Dan bila kita sepakat dengan tulisan ini maka mulailah dari diri sendiri dulu saja. Jangan cuma pandai menuding kepada siapapun dan apapun. Jangan menganggap diri berada di ruang hampa, jangan menempatkan diri serupa Sang Dalang, jangan menganggap diri sebagai Sang Kholik  yang berhak menentukan hitam dan putih bagi pihak lain.

Niat baik untuk tidak mau terjerumus pada penyebaran berita palsu, berita bohong, fitnah, ujaran kebencian, adu-domba, dan segenap lontaran penyakit hati lain tentu menjadi modal awal sangat baik. Mari!***

Bandung, 6 Januari 2017

Sumber gambar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun