Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Andai Tak Ada Lagi Pungli di Negeri Ini

12 Oktober 2016   01:04 Diperbarui: 14 Oktober 2016   01:05 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang-orang yang sudah telanjur terjerat gaya hidup hedonistik itu kiranya akan sulit sekali melangkah surut. Mereka tidak akan takut dengan ancaman pecat. Tidak takut dengan masuk penjara, tidak malu. Jangan lagi hanya ancaman neraka.

Penutup

Tindakan baik apapun selalu saja ada orang yang menyikapinya dengan sebaliknya. Dulu dikenal orang ungkapan ‘hangat-hangat tahi ayam’, lalu belakangan tercipta ungkapan ‘tebang pilih, sial, dikorbankan, dipolitisir, dan banyak lagi’. Dengan semua masa lalu kita itu banyak orang menjadi pribadi yang pesimisitik, berpikir negatif, mudah berprasangka buruk, mau jalan pintas, ingin serba instan, cari gampang, dan hal-hal lain serupa itu.

Kita menjadi bangsa yang sangat-sangat tidak menghargai proses. Kita menjadi bangsa yang berpendapat bahwa apapun yang sudah terjadi tidak mungkin diubah, tidak mungkin diperbaiki, tidak perlu dipikirkan lagi. Seburuk apapun yang kita hadapi.  Yang ada hanya mengeluh, menyalahkan, meremehkan, dan berbicara banyak di belakang. Maka tampak kemudian, kita adalah bangsa pungli.

Begituah. Yang perlu kita lakukan sekarang adalah mendukung pemberantasan pungli. Kalau kita pegawai, jauhi sebelum dipecat atau dipenjara.  Kalau kita pihak swasta dan pengguna pelayanan mulailah menjalani sesuai prosedur, dan jangan menyalahi aturan. Maka bayangkanlah suatu ketika kelak di seluruh pelosok tanah air tidak ada lagi pungli. Mudah-mudahan Jokowi sudah memulainya, dan selanjutnya pembersihan besar-besaran terhadap aparat yang bandel harus segera dilakukan.  Semoga negeri bebas pungli bukan sekadar 'andai'. Mudah-mudahan keinginan luhur itu tercapai. Wassalam. ***

Bandung, 12 Oktober 2016 M/11 Muharam 1438 H.

Sumber gambarl

Simak juga tulisan sebelumnya:

  1. /ketika-tim-sukses-saling-membantai
  2. nasib-penonton-rusuh-dan-pencopet
  3. penipu-dan-para-korbannya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun