Khidmat dan semarak. Itulah suasana Upacara Hari Ulang Tahun ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia, Rabu (17/8/2016), di New Caledonia, wilayah seberang lautan Prancis di kawasan Pasifik Selatan. Saat pengibaran Sang Saka Merah Putih, selain WNI mayoritas peserta upacara yang berkewarganegaraan Prancis pun ikut menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. “Ketika mengikuti upacara hari ini dan ikut menyanyikan lagu Indonesia Raya… rasanya luar biasa sekali….” ujar Mardina Rubio, warga negara Prancis yang kedua orang tuanya berasal dari Indonesia.
Multikultural, Silaturahim
Puncak peringatan HUT RI di halaman KJRI Noumea ini diikuti lebih dari sekitar 200 WNI, diaspora Indonesia dan masyarakat setempat. Mereka datang tidak hanya dari wilayah Noumea, namun juga dari luar kota yaitu Paita, La Foa dan Provinsi Utara New Caledonia yang jaraknya cukup jauh. Mereka sengaja mengambil cuti setengah hari untuk bisa mengikuti upacara bendera.
Bénérice Hennebois, seorang musisi Prancis yang datang mengenakan busana nasional Indonesia menyatakan, “Bahagia sekali bisa hadir pada upacara bendera hari ini. Saya senang bisa langsung berinteraksi dengan diaspora dan merasakan adanya ikatan yang erat dengan Indonesia. ” Meskipun belum pernah ke Indonesia, Bénérice selama ini juga aktif mengikuti kursus bahasa Indonesia, gamelan Jawa dan angklung di KJRI Noumea.
“Kegiatan upacara ini sangat menyentuh, selain karena keturunan Indonesia di New Caledonia dapat bersilaturahim, sekaligus mengenang perjuangan bangsa Indonesia meraih kemerdekaan,” kata Bruno Taswin Al Kasmin, remaja keturunan Indonesia.
Teguh Marcel, seorang WNI yang kebetulan sedang berlibur di Noumea bersama keluarganya, merasa surprise dengan begitu banyaknya warga keturunan Indonesia yang mengikuti upacara HUT RI ke-71. “Tidak disangka nasionalisme diaspora Indonesia masih tinggi, meski sudah berwarganegara Prancis.”
Konjen RI Noumea Widyarka Ryananta ketika membuka acara syukuran dan silaturahmi seusai upacara pengibaran bendera menyatakan rasa bangga dengan kehadiran banyak generasi muda diaspora Indonesia. “Diharapkan mereka nantinya dapat berperan lebih aktif dalam kehidupan masyarakat New Caledonia, tanpa melupakan sejarah dan warisan budaya Indonesia.”
Untuk mengobati rasa rindu tanah air, disajikan makanan khas berupa nasi tumpeng, lengkap dengan lauk-pauknya yaitu empal daging, balado kentang, ayam ingkung, perkedel, kering tempe, telur pindang, sayur urap, ditutup dengan dawet ayu.