Setelah menamatkan kuliah, Hugo kembali lagi ke Indonesia untuk mencari kesempatan berkarya di Indonesia. Hugo kemudian mulai mengikuti beberapa casting dan sempat mendapatkan peluang untuk tampil pada beberapa film televisi (FTV) Indonesia. Meskipun terbilang singkat, hanya satu tahun, pria yang bekerja sebagai web developer di Noumea dan mahir berbahasa Indonesia ini, bertekad suatu saat nanti kembali lagi ke Indonesia.
Alumni BSBI tahun 2014 ini kemudian menjadi lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan seni budaya Indonesia yang digelar baik oleh KJRI Noumea maupun Persatuan Masyarakat Indonesia dan Keturunannya (PMIK). Caroline yang mengaku tidak memiliki keahlian dalam menari dan bermain musik, kini penuh percaya diri untuk berbagi ilmu sebagai pelatih tari Bajidor Kahot kepada beberapa murid di KJRI Noumea dan anggota PMIK. Menurut Caroline : “Apabila ada kemauan dan keuletan, kita dapat mempelajari hal yang kita nilai mustahil dilakukan. ”
Stephanie Sagit dan Katy Zainin, inspirasi dan wawasan
Sejak kecil Stephanie Sagit sudah sering mendengar cerita dari sang ayah dan kakek neneknya mengenai keindahan Indonesia, Berbekal dari cerita dan bayangannya tentang tanah leluhurnya, dara campuran Prancis-Indonesia ini untuk pertama kalinya ke Indonesia mengikuti program BSBI tahun 2014.
“Setiap hari kita belajar bahasa Indonesia, menari dan bermain alat musik tradisional, serta diperkenalkan budaya sosial masyarakat Indonesia. Tujuannya, agar kita dapat hidup berbaur dan menyatu dengan masyarakat Indonesia.”
“Ilmu yang saya dapatkan dari BSBI, tidak hanya pengetahuan seni budaya, tetapi juga pelajaran hidup mengenai pentingnya berbagi dan bersyukur terhadap apa yang didapatkan.”
Bagi Katy Zainin keikutsertaannya pada program BSBI membuka pandangan tentang Indonesia. Katy Zainin yang merupakan alumni BSBI tahun 2015 merupakan keturunan ke-tiga diaspora Indonesia. Katy sedari kecil sudah terbiasa dengan adat Jawa yang selalu ditanamkan oleh sang kakek. Meskipun demikian, Katy mengakui bahwa tidak banyak yang diketahuinya tentang Indonesia.
Berkesempatan untuk mempelajari seni budaya Indonesia di kota Solo, Katy mempelajari tari kreasi Jawa Kridhanala dari kelompok Mangkunegaran. Bersama rekan-rekan lainnya dari berbagai negara, wanita bergelar Master pada Jurusan Risk Environmental Management sebuah universitas di Prancis ini mengaku mendapatkan banyak pelajaran seni budaya Indonesia, terutama tari dan Gamelan Jawa.
Menemukan sisi lain Indonesia yang selama ini hanya bisa dilihat dari televisi atau internet, dan bertemu langsung serta berbagi pengalaman dengan banyak orang dari berbagai negara, memberi pengalaman tersendiri bagi Katy. Hingga kini Katy masih menjalin kontak dengan sesama alumni BSBI di berbagai belahan dunia.