Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Rusmaeni, dari Menari hingga Duduk di Kursi Parlemen New Caledonia

30 April 2016   12:08 Diperbarui: 1 Mei 2016   12:49 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maeni terus mengasah kemampuan menarinya untuk mempelajari berbagai tari Nusantara, di antaranya Tari Bali (Pendet, Panji Semirang, Legong Kraton) dan Tari Yapong Jakarta. Meskipun demikian, tari Jawa tetap menjadi tarian favoritnya.

DukunganKarier
Ketertarikan Maeni pada tarian Jawa tidak terlepas dari dukungan kedua orang tuanya yang berasal dari tanah Jawa. Maapi Soepeno, ibunda Rusmaeni mengenang pertama kali melihat anak pertamanya menari Jawa.

“Saya terharu saat melihat Maeni menarikan tari Gatotkaca Gandrung. Saya akui Maeni benar-benar memiliki ketekunan dalam belajar tari Jawa.”

Tekadnya yang keras tersebut mengantarkan Rusmaeni menjadi salah satu politisi dan anggota Kongres New Caledonia. Maapi menambahkan, sempat khawatir saat putrinya ingin terjun ke dunia politik. Namun kepercayaan terhadap putrinya meyakinkan Maapi untuk memberikan restu agar karier anaknya terus meningkat.

Organisasi, Dunia Politik
Keaktifannya di dunia tari pada akhirnya membawa Rusmaeni pada dunia politik. Diawali dengan keanggotannya dalam Section des Niaoulis (Biro Kepemudaan Keturunan Jawa di New Caledonia) dari partai loyalis Prancis RPCR (yang saat ini berganti nama menjadi Partai Rasemblement – UMP / RUMP), langkah Rusmaeni semakin mantap.

Tahun 2001, Rusmaeni berhasil menduduki jabatan sebagai anggota Dewan Kota Mont-Dore dari Partai RUMP untuk Komisi Kebudayaan, Keuangan dan Budgeter hingga tahun 2008. Tanggung jawabnya sebagai anggota Dewan bertambah, seiring dengan jabatan barunya sebagai pembuat laporan dan pengamat Komisi Keuangan, Administrasi Umum, Pembangunan Ekonomi dan Digital dari tahun 2008 hingga 2014.

6-57243b82737a61a40546e3d3.jpg
6-57243b82737a61a40546e3d3.jpg
Sosok Rusmaeni Sanmohamat

Tidak hanya di Dewan Kota Mont-Dore, kiprah politik Rusmaeni sejak tahun 2009 juga merambah sebagai anggota Dewan Provinsi Selatan dan anggota Kongres New Caledonia. Rusmaeni kemudian berhasil terpilih menjadi Wakil Ketua ke-8 di Kongres New Caledonia, periode 2014 hingga 2015.

Salah satu keistimewaan penampilan Rusmaeni saat mengikuti berbagai sidang di Kongres New Caledonia, selalu menggunakan baju batik dan aksesoris khas Indonesia semisal syal atau tas batik.

Kesibukannya sebagai praktisi politik saat ini diakuinya sangat menyita waktu. Dunia politik yang diarunginya, dirasakan memberi kontribusi positif kepada komunitas Indonesia, terutama dari sudut pandang masyarakat New Caledonia pada umumnya. Sebagai wilayah multi-etnik, Rusmaeni memandang perlunya suara keturunan Indonesia di panggung politik, agar setiap komunitas dapat bersinergi dalam membangun New Caledonia.

“Jangan sampai komunitas kita terputus hubungan dengan komunitas lain, sehingga aspirasi kita juga didengar. Kita harus tetap hidup harmonis bersama seluruh masyarakat New Caledonia.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun