Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tertimbun Buku-buku

7 April 2016   22:08 Diperbarui: 7 April 2016   22:33 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="buku dan buku,"][/caption] Layaknya maling pulang jelang subuh 

Begitu saja kucemasi nasib buku-buku 

Yang menderaikan kata dan ribuan peristiwa 

Sulit untuk menepis dari jejak riuh 

 

Rumah buku terjalin berlorong-berundak 

Menjulur dalam dan menggapai atap 

Jejeran hingga tumpukan, semua bercerita 

Sibuk saling berkilah, berbantah, bersaksi 

 

Aku sabar coba menengahi tak berani 

Sejarah menimbul luka, manusia gulita 

Sarang rahasia yang terus mengaduh 

Semua memberangusku dengan bengis 

 

Buku-buku mengusung semua pikiran gila

Kata dan gambar sumber bahan bakar

Lalu riuh itu subur, perabotan rubuh memar

Tak ada lagi yang sempat teraih, gemuruh

 

Aku tertimbun sendirian, seperti tertimpa bah

Karam terhanyut dan tenggelam makin dalam

Teriak dan sapaku pada sesiapa untuk menolong

Tak sampai, hingga aku mewujud pada satu buku

 

Dan begitulah banyak orang lain menghilang

Lalu buku demi buku terus menggunung

Bertumpuk, dengan cerita seru serba baru

Dan tak seorang pun tahu keajaiban itu

Bandung, 5 Des 2015 – 7 April 2016

Sumber gambar : buku

Simak juga tulisan sebelumnya :

1.     novel-cinta-yang-menua-bab-ii_

2.     penyanyi-terkenal-keturunan-jawa-di-new-caledonia

3.     soal-korup-kamilah-jagonya

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun